Pengarang
Ramli Utina
Subjek
- Sains
Abstrak
Komunitas mangrove di kawasan pesisir memiliki manfaat ekologis, yakni sebagai sumber bahan organik, sebagai daerah asuhan (nurseryground), tempat mencari makan (feeding ground) dan daerah pemijahan (spawning ground) berbagai jenis biota laut dan pesisir. Salah satu diantaranya adalag kepiting bakau (mangrove). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah individu kepiting mangrove spesies Scylla serrata dan spesies Uca sp yang hidup di bawah tegakan vegetasi mangrove serta mendeskripsikan hubungan kedua spesies kepiting bakau tersebut dengan faktor lingkungan yakni; salinitas, kekeruhan air, biomassa serasah dan kadar C-organik serasah pada kawasan mangrove. Penelitian ini dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember 2013 di kawasan mangrove desa Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara survey langsung di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Lokasi pengambilan data dibagi menjadi 4 titik pengambilan data berdasarkan pada kenampakan vegetasi mangrove, karakteristik setiap wilayah pengamatan, kemudahan dalam peletakan titik sampling yang representatif serta hasil wawancara peneliti dengan petugas dari Dinas Kehutanan Kabupaten Gorontalo Utara. Data yang diperoleh dianalisis kuantitatif deskriptif. Analisis kuantitatif menggunakan korelasi sederhana, analisis varians dan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis varians, perbandingan kepiting untuk spesies Scylla serrata. Forssk, pada tiap titik pengamatan menunjukkan perbedaan antara titik pengamatan 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan uji DMRT untuk titik pengamatan 2, 3 dan 4 tidak berbeda nyata satu sama lain, sedangkan untuk titik pengamatan 1 tidak berbeda nyata dengan titik 2 dan 4, tetapi berbeda nyata dengan titik pengamatan 3. Untuk spesies Uca sp berdasarkan analisis varians menunjukkan adanya perbedaan nyata antara titik pengamatan 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan uji DMRT bahwa jumlah individu pada titik pengamatan 1, berbeda nyata dengan titik pengamatan 3 dan 2, sedangkan yang tidak berbeda nyata adalah titik pengamatan 4 dan titik pengamatan 1. Analisis korelasi menunjukkan bahwa dari empat faktor lingkungan yang diukur terdapat dua faktor lingkungan sangat berkorelasi dengan jumlah kepiting yakni kadar C-organik serasah dan biomassa serasah. Hal ini berarti bahwa kadar C-organik serasah dan biomassa serasah secara tidak langsung dapat memberikan peran dalam kehadiran dan aktivitas kepiting dalam ekosistem mangrove di lokasi penelitian.
Kata Kunci : Kawasan mangrove, spesies Scylla serrata, spesies Uca sp, faktor lingkungan.
Penerbit
UNG
Kontributor
PNBP_PPs.UNG
Terbit
2013
Tipe Material
LAPORAN PENELITIAN
Right
-
Berkas ini telah didownload sebanyak 18493 kali