Pengarang
Yuszda K. Salimi
Subjek
- Kesehatan
Abstrak
Penelitian ini mengacu pada bidang unggulan yang telah ditetapkan dalam renstra penelitian UNG yakni pengembangan potensi daerah. Tujuan penelitian ini sesuai dengan tema unggulan penelitian yang tercantum dalam RIP UNG yakni pengembangan bahan pangan, tanaman obat, dan bahan baku industri berbasis daun kelor. Potensi daerah sangat potensial dalam mengembangkan daun kelor menjadi produk pangan fungsional karena banyak tumbuh di Gorontalo dan belum dimanfaatkan oleh masyarakat pada umumnya. Padahal kandungan gizi baik metabolit primer maupun sekunder sudah banyak dilaporkan. Penelitian tentang daun kelor sebagai pangan fungsional terkait dengan potensinya dalam meningkatkan kesehatan tubuh merupakan strategi pengembangan kelor agar diminati oleh masyarakat. Eksplorasi/karakterisasi produk yang berpotensi sebagai antikanker perlu dilakukan karena keberadaan senyawa bioaktif umumnya dapat berfluktuasi kadarnya bergantung iklim dan lokasi tumbuh. Perancangan obat herbal perlu dilakukan agar mudah dikonsumsi dan pemanfaatannya sebagai tumbuhan obat antikanker lebih optimal.
Target khusus penelitian ini terfokus pada pengembangan produk pangan fungsional dan obat herbal, kuantitatif struktur dan aktivitasnya (QSAR) sebagai antikanker. Warisan tumbuhan obat yang telah turun temurun secara ilmiah dapat dibuktikan dengan kegiatan penelitian tahun ke-1 berupa identifikasi senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol daun kelor dan pengembangannya sebagai produk cookies yang diterima secara organoleptik. Hasil penelitian tahun pertama mengungkapkan bahwa ekstrak metanol dan ekstrak etil asetat daun kelor mengandung senyawa flavonoid yang diisolasi dan diidentifikasi dengan spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri Inframerah (IR) yang menunjukkan ciri senyawa flavonoid. Ekstrak daun kelor diduga dapat menghambat sel kanker karena hasil pengujian sitotoksik mengungkapkan bahwa LC50 ekstrak metanol berkategori sangat toksik yaitu 71,285 ppm.
Produk pangan untuk pengembangan produk pangan fungsional berupa cookies berbasis daun kelor dengan substitusi daun kelor 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%. Hasil pengujian organoleptik secara keseluruhan dapat diterima oleh panelis. Hasil pengujian kadar protein biskuit daun kelor merupakan bagian yang terpenting dari komposisi kimia yang dihasilkan dari perlakuan 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% berturut-turut adalah 5,5395%, 6, 3201%, 7,5480%, 8,1888% dan 11,9646%.
Tahun ke-2 terfokus pada identifikasi komponen ekstrak nonpolar dengan pelarut heksana dan potensinya sebagai produk minuman herbal berbasis daun kelor. Hasil pengujian hedonik terhadap 30 panelis mengungkapkan bahwa minuman herbal yang dikombinasikan dengan kayu manis dan jahe dapat
meningkatkan penerimaan konsumen. Isolat dari ekstrak heksana fraksi 11-14 menunjukkan satu spot noda menunjukkan senyawa sudah murni. Massa senyawa murni fraksi 11 sampai 14 adalah 5,3 mg.
Penerbit
UNG
Kontributor
Yuszda K Salimi, Nurhayati Bialangi
Terbit
2019
Tipe Material
LAPORAN PENELITIAN
Right
-
Berkas ini telah didownload sebanyak 1413 kali