KARYA ILMIAH

Pengarang
Muslimin
Subjek
- Bahasa
Abstrak
Kajian sastra ini bertujuan untuk mengungkap praktik kultural sifon, nain fatu, dan humanitas perempuan yang terdapat dalam teks fiksi “Kutukan Perempuan Celaka”karya Felix K. Nesi. Penyajian kajian sastra ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga misi utamanya dapat terungkap dan terdeskripsikan dengan baik. Untuk melihat praktik budaya Timor dalam berbagai bentuk wahananya, maka pendekatan etik-emik dan pengetahuan lokal (local knowledge) digunakan. Hal ini sesuai dengan anjuran romo Gregor Neonbasu melalui monografinya berjudul Citra Manusia Berbudaya: Sebuah Monografi tentang Timor dalam Perspektif Melanesia (2017). Sebelumnya, pendekatan ini pernah digunakan Clifford Geertz dalam The Religion of Java, yang kemudian dialihbahasakan menjadi Abangan Santri dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa (1984) oleh Aswab Mahasin. Melalui pendekatan tersebut, dapat disimpulkan tentang perlu adanya kontekstualisasi kultural terhadap praktik kultural yang menjadi bahasan utama dalam fiksi karya Felix K. Nesi ini. Mengingat dampak yang ditimbulkan, mengakibatkan praktik tradisi ritual ini harus dikontekstualisasikan kembali seiring perkembangan zaman dan perubahan yang mengikutinya. Selain untuk menjaga harmoni keseimbangan dualistik antara pelaku tradisi dengan perempuan yang dijadikan sebagai orientasi seksual oleh pelaku tradisi tersebut, dampak kesehatan juga harus diperhatikan satu sama lain. Sehingga kontekstualisasi kultural terhadap berbagai praktik tradisi budaya Timor menjadi vital untuk ditindaklanjuti. Kata Kunci: praktik kultural, sifon, nain fatu, humanitas perempuan, pendekatan etik-emik.
Penerbit
Universitas Timor
Kontributor
Uman Rejo
Terbit
2021
Tipe Material
PROSIDING
Right
2021
Berkas ini telah didownload sebanyak 1037 kali
Download