Peneliti
Dewa Gede Eka Setiawan
Jenis Penelitian
Penelitian Dasar
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Dye sensitized solar cell (DSSC) merupakan sel surya generasi ketiga dikembangkan menngunakan dye alami maupun dye sintetis untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Alternatif dalam pembuatan sel surya alami yang murah dan mudah didapat serta kinerja yang berpotensi tinggi adalah melalui pemnafaatan dye alami. DSSC merupakan sel surya generasi ketiga, dengan strukturnya yang berbentuk sandwich serta tersusun dari dye dengan komponen lain yang telah diketahui antar lain semikonduktor oksida, elektrolit dan substart (counter elektroda dan elektroda kerja). ZnO memiliki semikonduktor yang memiliki band gap dengan lebar sehingga dapat memenuhi aplikasi sel surya. Nilai energi gap tidak mengalami yang signifikan karena adanya perubahan waktu deposisi dan temperatur. Dari hasil pemindaian SEM, bisa diketahui bahwa diameter kristal ZnO nanorods. Di Indonesia memiliki pengembangan Pembangkit Listrik yang baik dari energi sel surya. Seiring peningkatan ekonomi dan industri, kebutuhan daya listrik di negeri ini semakin meningkat. Dalam penelitian ini di variasikan konsentrasi ZnO untuk mengetahui pengaruh terhadap efisiensi DSSC. Dilakukan penelitian ini, agar dapat mengetahui konsentrasi yang paling berpengaruh dalam peningkatan efisiensi DSSC untuk aplikasi sel surya. Dengan Menggunakan metode gel combustion, maserasi, dan metode casting, karakterisasi Scanning Electron Microscophy (SEM) dan UV-Vis. Untuk penelitian ini menggunakan dye dari buah naga untuk meningkatkan efisiensi DSSC (Dye Sensitized Solar Cell). Buah naga juga lebih mudah diperoleh, dan juga memiliki biaya yang jauh lebih ekonomis sehingga sangat mudah untuk diperoleh. Proses pembuatan DSSC yang digunakan untuk penelitian ini juga sederhana. Jika dilihat dari efisiensi memang efisiensi DSSC dari hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan ekstrak dari bahan-bahan alami masih cukup rendah. Namun DSSC ini memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi lebih efisiensi. Selain buah naga juga digunakan daun kelor untuk klorofil, daun kelor termasuk dalam tanaman sayuran, Banyak dijumpai di Indonesia karena sering digunakan sebagai tanaman pagar. daun kelor sangat jarang yang membudidayakannya sebagai tanaman budidaya. Selain itu daun kelor sudah sangat dikenal luas di Indonesia terutama di daerah pedesaan, tetapi belum banyak di manfaatkan secara maksimal dalam kehidupan. Daun kelor juga mengandung klorofil di dalamnya. Klorofil merupakan pigmen berwarna hijau yang terdapat dalam kloroplas. Perbedaan ketinggian tempat mempengaruhi kadar klorofil. Dengan menggunakan dye antosianin dan klorofil dengan proses maserasi. Pengambilan warna merah dari antosianin buah naga merah dan pengambilan klorofil zat warna hijau dari daun kelor akan meningkatkan performa sel surya sehingga lebih efisien dalam konversi energy matahari menjadi energy listrik.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah Dengan Menggunakan metode gel combustion, maserasi, dan metode casting, karakterisasi struktur permukaan film menggunakan Scanning Electron Microscophy (SEM) dan karakterisasi optik transmitansi/absorbansi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Penelitian direncanakan menggunakan anggaran penelitian PNBP LPPM Universitas Negeri Gorontalo tahun anggaran 2022 sebesar Rp.15.000.000,-. Luaran penelitian ini adalah satu jurnal internasional bereputasi yaitu Indonesia Journal Positron (Q2) dengan ISSN 2301-4970 (cetak) dan e-ISSN 2549-936X (online) yang dapat menambah kontribusi keilmuan.
Berkas ini telah didownload sebanyak 176 kali