Peneliti
Yuszda K. Salimi
Jenis Penelitian
Fundamental (DP2M)
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Pengobatan secara tradisional sudah dikenal sejak dahulu sebelum
pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern berdasarkan ilmu
kedokteran menyentuh masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang digunakan
dalam pengobatan tradisional adalah dengan menggunakan tanaman obat.
Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan warisan budaya bangsa
berdasarkan pengalaman beradaptasi dengan lingkungan alam, dan atau
diwariskan secara turun-temurun. Dikalangan masyarakat Gorontalo tanaman
binahong digunakan oleh warga untuk menyembuhkan luka, radang tenggorokan
dan batuk. Secara empiris tanaman obat sudah diketahui manfaatnya terhadap
kesehatan namun belum banyak publikasi ilmiah tentang potensi tanaman
binahong sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini merupakan upaya
eksplorasi/karakterisasi dan mengungkap keunggulan senyawa metabolit sekunder
daun binahong yang tumbuh di Gorontalo. Hasil penelitian dapat memberikan
tambahan ”data base” flavonoid tanaman obat yang berpotensi sebagai
antioksidan dan antiinflamasi.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi ilmiah potensi
senyawa bioaktif yang terkandung dalam daun binahong yang tumbuh di
Gorontalo sebagai antioksidan dan antiinflamasi, sehingga pemanfaatannya
sebagai tumbuhan obat dapat dioptimalkan.
Target khusus terfokus pada hubungan aktivitas biologis dengan senyawa
bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan binahong yang tumbuh di Gorontalo.
Warisan tumbuhan obat yang telah turun temurun di kalangan masyarakat
Gorontalo secara ilmiah dapat dibuktikan dari pengujian hayati sebagai
antioksidan dan antiinflamasi. Tujuan jangka panjang untuk mendapatkan isolat
murni melalui teknik pemisahan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak
dan fraksi akan menjawab secara ilmiah potensi tumbuhan tersebut.
Tahun pertama penelitian ini akan dilakukan ekstraksi & isolasi
komponen bioaktif dari daun binahong dengan metode ekstraksi dan fraksinasi.
Ekstrak dan fraksi aktif daun binahong selanjutnya akan diuji aktivitas antioksidan
dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrasil) dan toksisitas dengan metode
BSLT.
Tahun kedua penelitian, pengujian efek antiinflamasi pra-klinis dilakukan
secara in vivo pada tikus putih jantan galur wistar. Inflamasi menggunakan
karagenan sebagai penginduksi bengkak pada telapak kaki kanan tikus putih
jantan. Penelitian akan difokuskan pada fraksi yang aktif untuk mendapatkan
senyawa aktif antiinflamasi. Fraksi-fraksi aktif yang lebih kuat akan dilakukan
pemisahan untuk mendapatkan isolat murni melalui teknik kromatografi dan
HPLC menggunakan variasi adsorben dan sistem pelarut. Setiap tahap pemisahan
dipandu dengan uji flavonoid dan uji aktivitas biologi. Isolat murni yang
prospektif ditentukan strukturnya melalui studi spektroskopi. Uji spektroskopi
yang dilakukan dengan alat UV–Vis, IR, MS, dan NMR akan mengungkap
hubungan struktur dengan aktivitas biologisnya.
Berkas ini telah didownload sebanyak 12087 kali