PENELITIAN

Peneliti
Syahrizal Koem
Jenis Penelitian
Penelitian Dosen Pemula
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Kekeringan merupakan salah satu bencana meteorologis yang dapat menyebabkan kerugian. Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap dampak kekeringan, hal ini dilihat dari tingginya potensi kerusakan lingkungan, kerugian akibat kekeringan dan potensi penduduk terpapar akibat bencana kekeringan. Standardized Precipitation Index (SPI) merupakan estimator yang tepat dalam menilai tingkat keparahan kekeringan. Penelitian ini menggunakan data curah hujan bulanan dan suhu rata-rata bulanan selama 35 tahun periode 1981-2016. Nilai SPI dikalkulasi menggunakan perangkat lunak DrinC dan interpolasi spasial kekeringan menggunakan perangkat lunak ArcGIS 10. Hasil analisis menunjukan bahwa kekeringan dengan durasi terlama terjadi pada tahun 1982, 1986, 1997 dan 2015, karena pada tahun-tahun tersebut terjadi fenomena El Nino dengan kategori moderat dan kuat dengan durasi yang lama. Selain itu, hasil analisis dalam empat dekade terakhir menunjukkan bahwa kekeringan terparah terjadi pada tahun 1982. Berdasarkan hasil analisis frekuensi, secara konsisten wilayah bagian barat sering terjadi kekeringan. Dengan demikian, hasil analisis tersebut dapat menjadi rujukan dalam pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Gorontalo. Perencanaan di sektor pertanian berbasis komoditas dapat dikembangkan sebab hasil analisis secara spasial menunjukkan bahwa, SPI mampu mengidentifikasi keberagaman tingkat keparahan kekeringan. Selanjutnya, untuk menyiapkan langkah-langkah adaptasi dan mitigasi dampak kekeringan karena ketidakpastian kondisi iklim masa dapan, maka perlu menerapkan skenario perubahan iklim. Hal tersebut dapat bermanfaat memberikan gambaran dinamika kekeringan.
Berkas ini telah didownload sebanyak 905 kali
Download