PENELITIAN

Peneliti
Ramli Utina
Jenis Penelitian
Penelitian Penguatan Akreditasi Prodi (PNBP)
Sumber Dana
PNBP Fakultas/Pasca
Abstrak
Ekosistem mangrove di kawasan pesisir memiliki manfaat ekologis, sebagai sumber bahan organik, sebagai daerah asuhan, tempat mencari makan dan daerah pemijahan berbagai jenis biota laut dan pesisir. Salah satu diantaranya adalag kepiting bakau (mangrove). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah individu kepiting mangrove spesies Scylla serrata dan spesies Uca sp yang hidup di bawah tegakan vegetasi mangrove serta mendeskripsikan hubungan kedua spesies kepiting bakau tersebut dengan faktor lingkungan yakni; salinitas, kekeruhan air, biomassa serasah dan kadar C-organik serasah pada kawasan mangrove. Penelitian ini dilakukan di kawasan mangrove desa Bulalo Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Metode yang digunakan adalah survey deskriptif. Pengambilan data dilakukan secara survey langsung di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Data yang diperoleh dianalisis kuantitatif deskriptif. Analisis kuantitatif menggunakan korelasi sederhana, analisis varians dan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perbandingan kepiting untuk spesies Scylla serrata. Forssk, pada tiap titik pengamatan menunjukkan perbedaan antara titik pengamatan 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan uji DMRT untuk titik pengamatan 2, 3 dan 4 tidak berbeda nyata satu sama lain, sedangkan untuk titik pengamatan 1 tidak berbeda nyata dengan titik 2 dan 4, tetapi berbeda nyata dengan titik pengamatan 3. Untuk spesies Uca sp berdasarkan analisis varians menunjukkan adanya perbedaan nyata antara titik pengamatan 1, 2, 3 dan 4. Berdasarkan uji DMRT bahwa jumlah individu pada titik pengamatan 1, berbeda nyata dengan titik pengamatan 3 dan 2, sedangkan yang tidak berbeda nyata adalah titik pengamatan 4 dan titik pengamatan 1. Analisis korelasi menunjukkan bahwa dari empat faktor lingkungan yang diukur terdapat dua faktor lingkungan sangat berkorelasi dengan jumlah kepiting yakni kadar C-organik serasah dan biomassa serasah. Hal ini berarti bahwa kadar C-organik serasah dan biomassa serasah secara tidak langsung dapat memberikan peran dalam kehadiran dan aktivitas kepiting dalam ekosistem mangrove di lokasi penelitian.
Berkas ini telah didownload sebanyak 761 kali
Download