Peneliti
Kartin Lihawa
Jenis Penelitian
Fundamental (DP2M)
Sumber Dana
DP2M Dit. Litabmas
Abstrak
Perkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat
pesat, sehingga berpengaruh pada masalah penangan bahasa khususnya bahasa
daerah. Suatu kenyataan sangat memprihatinkan, banyak masyarakat mulai
meninggalkan bahasa daerahnya, termasuk masyarakat Gorontalo yakni banyak
anak-anak dan remaja sudah tidak mengenal bahasa daerah, terutama bahasa adat
dalam hal ini puisi.
Di dalam puisi adat terdapat banyak nilai dan norma yang kebanyakan
masyarakat baik masyarakat terpelajar maupun masyarakat umum ingin
mengenalnya, tetapi karena kesibukan dalam kehidupan, mereka tidak sampai
kepada tujuan yang mereka harapkan. Sehingga perlu adanya pemahaman yang
lebih jelas terhadap puisi adat tersebut melalui telaah isi dan maknanya lewat
penelitian puisi adat yang seterusnya diterbitkan sebuah kamus istilah adat. Tetapi
penyusunan dan penerbitan kamus tersebut memerlukan himpunan data puisi yang
berlaku di wilayah Gorontalo, karena istilah adat cenderung terdapat dalam puisi
tersebut. Dengan pertimbangan demikian, penelitian ini belum menghasilkan
kamus dimaksud.
Untuk mendukung terbitnya sebuah kamus istilah adat daerah Gorontalo,
maka penelitian ini merupakan penelitian awal yang sementara dengan tujuan
menghimpun data bahasa dalam puisi adat dan hasilnya akan berbentuk produk
kumpulan puisi. Termasuk dalam tujuan penelitian ialah sebagai salah satu usaha
penanganan masalah daerah dan permertahanannya.
Metode penelitian dilakukan dengan mengumpul dokumen tertulis, video
pelaksanaan adat, dan observasi langsung di lapangan. Teknik yang digunakan
ialah wawancara, perekaman, dan pencatatan. Semua data diolah secara kualitatif.
Hasil analisis data 2 kegiatan pengamatan langsung dan perekaman puisi di
lapangan, dan 7 dokumen (4 dokumen video, dan 3 dokumen data tertulis)
diuraikan sebagai berikut.
Temuan hasil penelitian ialah pada kegiatan momeqati ‘pembeatan’ pohupohutu
‘penerapan
adat lengkat’ di Suwawa Bone Bolang secara umum memiliki
a) nilai religi yaitu puisi tujaqi mandi, b) nilai budaya dan historis adat Gorontalo,
3
c) nilai estetis/keindahan, kesucian pada puisi menginjakkan kaki di atas piring
adat, dan d) nilai Etika.
Nilai pada kegiatan moponika ‘perkawinan’ meliputi adat peminangan,
hantaran harta, hari perkawinan, dan palebohu ‘nasehat’ ialah a) nilai
sosial/kebersamaan pada peminangan, b) nilai estetika pada peminangan, c) nilai
historis pada kegiatan hantaran harta, d) nilai historis dan penghargaan kepada
sang pengantin pria dan wanita pada acara hari perkawinan, e) nilai sosial dan tata
karma pada palebohu. Pada kegiatan motombulu ‘penyambutan tamu’ didominasi
oleh nilai penghargaan terhadap tamu seperti dalam puisi penyambutan olongiya
‘pemimpin’ dan puisi memersilakannya berjalan.
Untuk kgiatan molalunga ‘pemakaman’ didominasi oleh a) nilai religi, b)
nilai penghormatan, dan c) penghargaan terhadap jasa jenazah selama hidupnya.
Selanjutnya makna dan nilai puisi bagi 7 perian berisi air untuk memandikan
jenazah ialah permohonan beroleh magfirah dari Allah SWT. 7 perian pada adat
pembeatan sama memiliki makna dan nilai kesucian, tetapi berbeda dalam tujuan.
Tujuan mandi dengan air dalam 7 perian ialah kebersihan dan kesucian sang
gadis.
Pemaparan perbedaan isi puisi yang dilisankan pada kegiatan adat dan
yang ada dalam dokumen, ditemukan perbedaan yang dipengaruhi oleh (1)
kondisi wilayah; seperti pada a) kodisi saat peminangan, b) kondisi saat
pembeatan, c) kondisi saat pemakaman. (2) Pengaruh sifat/karakter manusia dan
isi pesan puisi pada pelaksanaan adat yaitu i) puisi dadakan untuk mengubah
sifat/karakter manusia dan ii) pengaruh isi puisi pada pelaksanaan adat.
Berkas ini telah didownload sebanyak 1921 kali