KARYA ILMIAH

Pengarang
Mohamad Karmin Baruadi
Subjek
- Budaya
Abstrak
ABSTRACT This article intent to reveal extent dikili's activity performing that terminological custom tradition/Gorontalo's culture. Assessment did by sosio-cultural's approaching passes through search empirik's literature and watch to its performing at any given custom scene about dikili that. Study result points out that matter-of-fact social and tribal society culture Gorontalo places dikili as something that important and contains religious point in manage society life behaviour. Islamic aesthetical norms constitute translations symbolically to trusts and grasps to God that most formula deep mirror recitation. Assess dominant Islamic teaching obeyed by that Gorontalo's islamic community constitute basis source that bear artistry as modikili. Such thing this is too causative Gorontalo's society really price traditions especially that gets islami's nuance that all along maintained regular and is kept up. That islami's point was braced motto thru or slogan that becomes Gorontalo's culture reflection that identic with islam which is ‘ adati hula hula’a. to sara’a., sara’a. hula hula’a. to kuru’ani ’ or custom based on al Quran (kitab Allah). Artikel ini bertujuan mengungkapkan pelaksanaan kegiatan dikili atau maulud Nabi menurut tradisi Gorontalo. Pengkajian dilakukan dengan pendekatan sosio-kultural melalui penelusuran literatur dan pengamatan empirik terhadap setiap peristiwa adat terkait dikili. Hasil kajian menunjukan bahwa berdasarkan kenyataan, sosial dan budaya masyarakat suku Gorontalo menempatkan dikili sebagai sesuatu yang penting dan mengandung nilai-nilai religius dalam mengatur perilaku hidup masyarakat. Norma-norma keindahan Islam merupakan penerjemahan secara simbolis terhadap kepercayaan dan pemahaman kepada Tuhan yang tercermin dalam formula zikir. Nilai-nilai ajaran Islam yang dominan dipatuhi oleh masyarakat Islam Gorontalo tersebut merupakan sumber acuan yang melahirkan kesenian seperti modikili. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat Gorontalo sangat menghargai tradisitradisi terutama yang bernuansa islami yang selamanya tetap dilestarikan. Nilai-nilai Islami tersebut telah dikukuhkan melalui semboyan yang menjadi cerminan budaya Gorontalo yang identik dengan Islam yaitu ‘adati hula-hula’a to sara’a, sara’a hula-hula’a to kuru’ani’ atau adat bersendi syarak dan syarak bersendi al Quran KEYWORDS oral tradition; maulud tradition, Islam culture
Penerbit
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Kontributor
-
Terbit
2014
Tipe Material
ARTIKEL
Right
-
Berkas ini telah didownload sebanyak 1640 kali
Download