Pengarang
Bambang Suharto
Subjek
- Budaya
Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana keberhasilan negara dalam menjalankan fungsinya sebagai sebuah agen kebijakan pembangunan pariwisata Indonesia. Selanjutnya, sebuah pencerahan diharapkan dapat diambil dari ulasan yang dibuat dengan metode naratif kualititif ini. Dalam temuannya, pengembangan kepariwisataan Indonesia di setiap catatan sejarahnya selalu cenderung menjadi alat bagi penguasa sebagai simbol kekuatan dan bahkan jaminan bagi kelancaran kucuran dana pemodal asing. Berawal dari pemerintahan jaman prakolonial yang mempergunakan pariwisata sebagai alat legitimasi bagi kerajaan, lalu menjadi sentra agrobisnis bagi penjajah pada jaman kolonialisme. Pola ini kemudian berubah setelah kemerdekaan mengikuti pandangan Soekarno yang idealis sosialis, kemudian Soeharto yang Pancasilais liberalis, hingga akhirnya ke Orde Reformasi yang justru seperti menjual bangsa sendiri. Masing-masing dari pemimpin tersebut telah menorehkan sejarah panjang perjalanan pariwisata Indonesia. Akhir pembahasan ini menunjukkan bahwa kebijakan negara dalam pengelolaan pariwisata di era global ini belum menuju pada pendekatan keunggulan bersaing suatu bangsa. Kebijakan cenderung tidak optimal, berbiaya tinggi, namun berkualitas rendah karena dilakukan tanpa adanya kajian ilmiah. Kebijakan cenderung berorientasi pada wisatawan asing. Rakyat tidak dibekali kemampuan mengimbangi atau menikmati haknya untuk berwisata di negeri sendiri.
Kata-kata kunci: negara, kebijakan, pembangunan, pariwisata
Penerbit
Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan, Kemenparekraf
Kontributor
Dr. Bambang Suharto, MM.Par.
Terbit
2012
Tipe Material
ARTIKEL
Right
ISSN 1907 9419
Berkas ini telah didownload sebanyak 356 kali