KARYA ILMIAH

Pengarang
Nurfaika
Subjek
- Sains
Abstrak
Dataran Aluvial Limboto-Gorontalo merupakan bagian dari wilayah Cekungan Airtanah Gorontalo di Kabupaten Gorontalo dan merupakan wilayah pusat pertumbuhan penduduk, perekonomian dan pembangunan. Dataran aluvial Limboto-Gorontalo merupakan daerah yang dilalui oleh jalur sesar utama Gorontalo dan keterdapatan danau Limboto di dalamnya. Fenomena tersebut mengindikasikan proses geologis yang rumit dan unik, dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap kondisi akuifer dan potensi airtanah wilayah setempat Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi akuifer, potensi airtanah bebas, dan zonasi tata guna airtanah beserta rekomendasinya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengukuran langsung dilapangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sistimatik (systimatic random sampling) untuk pengukuran geolistrik dan pengukuran data hidrogeologi lapangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pendekatan terintegrasi antara geologi, geomorfologi berbasis PJ dan SIG, serta pendekatan geofisika dan hidrogeologi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Secara hidrogeologi, lokasi penelitian merupakan wilayah pelepasan (discharge area) sistem CAT Gorontalo, tipologi sistem akuifer dataran alluvial, dengan jenis akuifer terdiri atas lapisan akuifer tidak tertekan, semi tertekan dan tertekan. Karakteristik litologi bawah permukaan lokasi penelitian umumnya menunjukkan silang siur antara material lempung (aquiklud), lempung pasiran dan pasir lempungan (aquitard), pasir dan krikil (aquifer). Jenis litologi penyusun akuifer tidak tertekan terdiri pasir dengan nilai resistivitas 20-150 ohm-meter. Ketebalan akuifer tidak tertekan khususnya di wilayah bagian Barat Danau Limboto teridentifikasi memiliki ketebalan akuifer yang relatif seragam dengan ketebalan rata-rata 5 meter, sedangkan di wilayah bagian Utara dan Selatan cukup bervariasi yaitu dari ketebalan 1,5 meter hingga ketebalan 27,5 meter, 2). Zona potensi airtanah bebas terdiri atas 4 (empat) kategori yaitu zona potensi tinggi dan sangat tinggi, zona potensi sedang, dan zona potensi rendah tersebar di wilayah bagian Utara dan Selatan lokasi penelitian, 3). Zona penurapan airtanah bebas terdiri atas 4 (empat) zona penurapan yaitu zona penurapan I (kelas tinggi) dengan karakteristik potensi airtanah baik dari segi kuantitas dan kualitas, dapat diturap dan dimanfaatkan tanpa faktor pembatas, zona penurapan II (kelas sedang) memiliki potensi airtanah yang cukup baik dari segi kuantitas dan potensi kualitas yang terbatas secara lokal, dapat diturap dan dimanfaatkan dengan pengawasan, dan zona penurapan III (kelas rendah) merupakan zone dengan kuantitas airtanah rendah, dapat diturap dengan sangat terbatas.
Penerbit
Fakultas Geografi Pasca Sarjana UGM
Kontributor
-
Terbit
2020
Tipe Material
DISERTASI
Right
-
Berkas ini telah didownload sebanyak 602 kali
Download