Peneliti
Citra Panigoro
Jenis Penelitian
Penelitian Kebijakan Kelembagaan
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Sejak tahun 2002, fokus unggulan pembangunan di Gorontalo di samping Program Agropolitan adalah Program Etalase Perikanan dan Kelautan (EPK) model Taksi Mina Bahari (TMB). Program EPK-TMB direkomendasikan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Kelautan Institut Pertanian Bogor, sebagai salah satu dari 11 (sebelas) model pengembangan industri perikanan modern di wilayah Gorontalo. Model TMB untuk mendorong perbaikan pendapatan ekonomi nelayan, melalui partisipasi secara aktif dalam mengelola sumberdaya perikanan secara berkelanjutan. Model TMB ini difasilitasi pemerintah dalam rangka pembinaan dan pengembangan usaha nelayan dalam memanfaatkan potensi sumberdaya pesisir di wilayahnya. Pengelolaan Model TMB mengadopsi sistem pengelolaan usaha transportasi taksi. Nelayan fokus meningkatkan produksi penangkapan ikan, sedangkan kegiatan penunjang produksi seperti peralatan, perbengkelan, penyediaan BBM, pemasaran, dan lain-lain dilakukan oleh satu unit usaha tersendiri.
Tiga belas tahun kemudian, eksistensi program EPK-TMB dalam wacana/isu strategis pembangunan etalase perikanan kelautan (kemaritiman) di Provinsi Gorontalo nyaris tidak terdengar lagi. Padahal pemerintah pusat di masa kini (2014-2019) menjadikan sektor kemaritiman sebagai salah satu prioritas proram pendulang ekonomi dan kesejahteraan bangsa. Hal ini mengundang sejumlah pertanyaan; terutama terkait dengan: bagaimana kelanjutan pengelolaan TMB hingga saat ini, dampak TMB terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan, kendala dan faktor penyebab tidak berjalannya TMB, dan kelayakan TMB dalam menunjang pengelolaan sumberdaya perikanan. Penelitian ini tidak diarahkan untuk menilai sebuah kebijakan tetapi lebih bersifat menggali unsur-unsur “kemengapaan” dan faktor penyebab dari fenomena pengelolaan TMB yang nyaris dan terancam gagal; dan menjadi pertimbangan dalam menguji efektifitas TMB sebagai suatu model pengelolaan sumberdaya perikanan.
Secara khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji ulang: 1) perkembangan pengelolaan TMB, 2) dampak kinerja pengelolaan TMB terhadap peningkatan kesejahteraan nelayan, 3) faktor-faktor penyebab tidak berjalannya TMB, serta 4) kelayakan TMB dalam menunjang pengelolaan sumberdaya perikanan di Gorontalo di masa datang. Ditinjau dari aspek pengembangan ilmu diharapkan hasil penelitian dapat menjadi khazanah kajian sebagai pembanding terhadap konsep pengelolaan suberdaya pesisir yang diterapkan saat ini, sedangkan aspek guna laksana penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah pada pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai masukan untuk perbaikan pelaksanaan program pemberdayaan nelayan.
Pada penelitian ini digunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode ini berkenaan dengan penelitian status subjek yaitu masyarakat nelayan sebagai anggota TMB. Dengan metode ini diharapkan dapat diperoleh gambaran secara detail tentang fakta, sifat-sifat dan hubungan-hubungan antar fenomena yang diteliti, terkait dengan pengelolaan TMB. Kasusnya berkaitan dengan fakta pengelolaan TMB, partisipasi, keterlibatan dan respon subjek masyarakat nelayan terhadap program TMB.
Luaran penelitian ini adalah publikasi pada jurnal nasional/internasional yang terakreditasi/diakui Dikti, dan dokumen rekomendasi efektfitas kebijakan pengelolaan perikanan tangkap model TMB untuk pemerintah daerah.
Berkas ini telah didownload sebanyak 488 kali