PENELITIAN

Peneliti
Trifandi Lasalewo
Jenis Penelitian
Penelitian Terapan
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Kegiatan inovasi dan pengembangan produk baru, pada perusahaan-perusahaan dihampir semua negara, sangat mengandalkan tim lintas fungsi yang umumnya terdiri atas individu-individu yang berasal dari berbagai departemen fungsional dan berbagai bidang keahlian. Jumlah anggota tim pengembang produk beragam ukurannya, mulai dari beberapa orang hingga ratusan orang. Semakin banyak jumlah anggota tim pengembang produk dan semakin beragam latar belakangnya (pendidikan, perspektif, keahlian, dan pengalaman), semakin menciptakan kompleksitas komunikasi pada sebuah tim pengembang produk. Banyaknya anggota yang terlibat dalam sebuah tim pengembang produk, menimbulkan keragaman ide dan cenderung menciptakan informasi yang berlebihan. Keterlibatan banyak individu, mengakibatkan kesulitan dalam mengendalikan kegiatan pengembangan produk. Sebagai manusia, anggota tim melibatkan banyak variabel yang terus berubah dan sulit untuk dikontrol. Kompleksnya komunikasi tim pengembang produk, menyebabkan sulitnya mencapai kolaborasi dan sulitnya menyelesaikan perbedaan. Namun dilain sisi, akibat kurangnya komunikasi pada sebuah tim pengembang produk, dapat menyebabkan ketidaksesuaian antara fitur (atribut) produk dengan kebutuhan konsumen. Kurangnya komunikasi antar bagian fungsional, juga dapat menyebabkan waktu siklus pengembangan produk menjadi lebih panjang. Penelitian terapan ini, bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi yang dilakukan oleh tim pengembang produk di industri dan dampaknya terhadap kemampuan berinovasi, serta keberhasilannya menciptakan produk yang sukses. Penelitian ini menggunakan tiga variabel utama, yakni knowledge sharing, innovation, dan product success. Penelitian ini juga mengamati perilaku dari variabel-variabel penelitian tersebut, terhadap kesuksesan produk. Industri yang menjadi sampel penelitian adalah industri kecil dan menengah di Provinsi Gorontalo, yang telah beroperasi minimal 3 (tiga) tahun. Klasifikasi industri yang diteliti berdasarkan standar industri Indonesia ISIC (Indonesian Standard Industrial Classification) dua digit yaitu: ISIC 10/11 (industri makanan/minuman), ISIC 12 (industri pengolahan tembakau), ISIC 13 (industri tekstil), ISIC 14 (industri pakaian jadi), ISIC 15 (industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki), ISIC 16 (industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan barang-barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya), ISIC 22 (industri karet, barang dari karet dan plastik), ISIC 25 (industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya), ISIC 31 (industri furniture) dan ISIC 32 (industri pengolahan lainnya). Adapun luaran yang dihasilkan melalui penelitian ini yakni: (1) Buku ajar mata kuliah “Strategi dan Kebijakan Industri”; (2) artikel yang dipublikasi pada jurnal nasional terakreditasi; (3) Model perilaku tim pengembang produk yang didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual.
Berkas ini telah didownload sebanyak 131 kali
Download