Peneliti
Tri Handayani Amaliah
Jenis Penelitian
Penelitian Sosial Budaya
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Pengembangan kurikulum secara berkelanjutan menjadi suatu kebutuhan utama dalam menopang laju perkembangan dunia akademik dalam institusi perguruan tinggi. Pada dasarnya, kurikulum tidak hanya mencakup suatu rangkaian materi dan perangkat pembelajaran saja, tetapi juga mencakup proses pembelajaran didalamnya. Tujuan pembelajaran tidak hanya untuk menciptakan kecerdasan intelektual (IQ), namun juga dimaksudkan sebagai proses pembentukan karakter yang merupakan cerminan terbentuknya kecerdasan hati dan spiritual mahasiswa. Realitasnya, arus globalisasi saat ini menuntut kurikulum akuntansi turut menyesuaikan bentuknya dalam dimensi yang menekankan pada orientasi pada pasar dan nilai-nilai modernitas (materialisme, individualisme bahkan sekulerisme). Akibatnya, nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum akuntansi saat ini mengalami kekosongan nilai spiritualitas dan nilai-nilai budaya kearifan lokal. Tak jarang dijumpai, mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa tidak memahami bahkan mengabaikan nilai-nilai budaya leluhurnya, karena dianggap tidak memiliki relevansi dalam kehidupan modern saat ini. Upaya pencapaian akuntan yang profesional, bertakwa dan berbudi pekerti yang luhur, maka sangat dibutuhkan implementasi kurikulum akuntansi berbasis budaya. Desain kurikulum akuntansi berbasis budaya diharapkan mampu menghasilkan generasi akuntan yang memberikan manfaat bagi seluruh alam semesta. Falsafah hidup masyarakat Gorontalo, yaitu “adat bersendikan syara’ syara’ bersendikan kitabullah” selayaknya dijadikan sandaran dalam menata kehidupan masyarakat Gorontalo, termasuk dalam menata kurikulum akuntansi.
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah terciptanya akuntan yang profesional dan berakhlak mulia. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah: 1) melakukan uji implementasi model kurikulum akuntansi berbasis budaya dalam pembentukan karakter mahasiswa, 2) melakukan evaluasi terhadap model kurikulum akuntansi yang diimplementasikan, 3) mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam model pembelajaran, 4) menemukan makna implementasi model kurikulum akuntansi berbasis budaya.
Penelitian ini menggunakan mixing methods (kuantitatif-kualitatif) melalui pendekatan Eksperimen dan Ekstensi Strukturalisme Generatif (ESG). Tahapan penelitian diawali dengan penetapan mata kuliah dan kelas mahasiswa untuk uji implementasi model. Diikuti dengan dilakukannya penyusunan silabus, rancangan kuliah dan instrumen penelitian. Eksperimen dilakukan dengan uji beda paired sample t-test dengan menguji pre-test diawal perkuliahan dan post-test pada akhir perkuliahan. Selanjutnya, melakukan evaluasi implementasi model untuk mengetahui kontribusi model dalam membangun karakter mahasiswa sebagai calon akuntan. Luaran yang dihasilkan dari penelitian ini adalah: luaran wajib berupa publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi dan makalah yang dipresentasikan pada pertemuan ilmiah nasional.
Berkas ini telah didownload sebanyak 430 kali