Peneliti

Hamsidar Hasan

Jenis Penelitian

Riset Akselerasi Lektor (RAL)

Sumber Dana

PNBP/BLU

Abstrak

Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi keragaman hayati yang tinggi. Tersimpan pula potensi tumbuhan berkhasiat obat yang belum digali dengan maksimal. Di samping potensi tumbuhan tersebut, Indonesia juga kaya dengan keragaman suku dan budaya. Setiap suku terdapat beragam kearifan lokal masyarakat, termasuk di dalamnya adalah pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan tradisional. Riset tumbuhan obat dan jamu (Ristoja) yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Gorontalo menghasilkan 194 ramuan tradisional dari 5 etnis (Bajo, Boalemo, Atinggola, Polahi dan pinogu). Ramuan ini berisi resep untuk pengobatan penyakit tertentu menggunakan bahan tumbuhan, hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan tersebut yang digunakan untuk pengobatan oleh pengobat tradisional (batra) atau dukun-dukun yang ada di setiap etnis. Penggunaan ramuan tradisional oleh batra masih berdasarkan pengalaman dan belum didukung oleh data-data ilmiah sehingga ketepatan dosis dan indikasi masih mengundang tanda tanya akan kebenaran indikasi ramuan tersebut. Ramuan tradisional sebagai sampel uji adalah ramuan untuk penyakit dengan prevalensi tinggi di masyarakat (batuk, demam, diare, hipertensi, dan diabetes). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas ramuan tradisional berbasis sumber daya dan kearifan lokal Teluk Tomini dalam upaya pengembangan sebagai obat herbal. Metode yang digunakan adalah Ekstraksi secara maserasi dan infus, analisis kualitatif metabolit sekunder dengan reagen tertentu yang spesifik, dan uji efektifitas secara invitro dengan kultus sel, secara invivo dengan hewan coba tikus putih jantan. Pengaturan dosis berpedoman ke Farmakope herbal Indonesia. Hasil yang diharapkan ramuan tradisional etnis tepat indikasi dan dosis yang diberikan, sehingga dapat dikembangkan menjadi obat herbal terstandar dan juga sebagai fitofarmaka berdasarkan data-data ilmiah hasil eksperimen laboratorium.