PENELITIAN

Peneliti
Arwildayanto
Jenis Penelitian
Penelitian Kerjasama Antar Lembaga PT (DP2M)
Sumber Dana
PNBP/BLU
Abstrak
Perbaikan mutu pembelajaran di perguruan tinggi dapat dilakukan melalui pendekatan berskala makro atau dengan pendekatan mikro melalui perbaikan situasi pembelajaran di kelas. Pendekatan berskala makro telah banyak dilakukan dengan menciptakan regulasi berskala nasional maupun regional. Namun pendekatan berskala mikro, seperti yang dilaksanakan oleh para dosen melalui studi iklim kelas, belum dijadikan upaya yang sistematis untuk proses perbaikan pembelajaran. Pendekatan berskala mikro menuntut kemampuan dan kemauan evaluasi diri dari dosen yang bersangkutan; Idealnya, pendekatan berskala mikro ini harus dioptimalkan karena merupakan upaya perguruan tinggi untuk memberikan kepuasan pelanggan internalnya, yaitu mahasiswa. Studi ini merupakan penelitian multi years tahun kedua. Studi pada tahun pertama telah dilaksanakan pengembangan dan pemvalidasian alat ukur iklim kelas perguruan tinggi terhadap 1.244 mahasiswa di Universitas Negeri Padang, Universitas Ekasakti Padang, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanudin Padang Pariaman, UIN Sutan Kasim Pekanbaru, dan Universitas Negeri Gorontalo. Pada tahap ini telah dihasilkan alat ukur iklim kelas perguruan tinggi (actual dan preferred form) yang valid dan reliable. Hasil analisis factor dengan menggunakan Kaiser Meyer Oklin (KMO) menunjukkan bahwa koefisien semua factor > 0.500, dan analisis reliabilitas menggunakan Cronbach?s Alpha dengan koefisien masing-masing butir > 0.700. Dengan demikian, kedua form alat ukur tersebut siap digunakan untuk tahap penelitian berikutnya. Penelitian tahun kedua dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur yang telah divalidasi untuk menjaring data tentang iklim kelas. Alat ukur pada tahap ini dibuat dua versi, yaitu versi cetak sebagaimana biasanya. Di samping itu juga dibuat dengan system online sehingga mahasiswa dapat merespon instrument iklim kelas melalui jaringan online seperti menggunakan HP Android atau laptop mahasiswa yang terkoneksi dengan jaringan internet. Penelitian tahap kedua dilakukan pada 12 kelas (6 kelas eksperimen dan 6 kelas control) oleh 6 orang dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, dan 7 kelas oleh 7 orang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pada kelas-kelas yang terdapat perbedaan yang signifikan antara iklim kelas yang senyatanya (actual climate) dengan iklim kelas yang diharapkan (preferred climate), dilaksanakan treatment dalam rangka perbaikan iklim kelas sesuai dengan indicator masing-masing. Langkah ini dilaksanakan dengan prosedur classroom action research. Hasil secara umum dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang menonjol antara iklim kelas yang dialami (actual climate) dengan iklim kelas yang diharapkan mahasiswa (preferred climate). Para dosen yang secara sungguh-sungguh melakukan intervensi perbaikan iklim kelas actual agar seperti yang diinginkan oleh mahasiswa (preferred) dapat menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang berarti dari iklim kelas actual pre-test ke iklim kelas post-test yang lebih baik untuk mendekatan iklim kelas preferred.
Berkas ini telah didownload sebanyak 179 kali
Download