PENELITIAN

Peneliti
Elya Nusantari
Jenis Penelitian
Fundamental (DP2M)
Sumber Dana
DP2M Dit. Litabmas
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap miskonsepsi genetika pada bahan ajar biologi yang digunakan oleh siswa SMA. Tujuan jangka panjang adalah memberikan dasar teori genetika yang benar atau bebas miskonsepsi agar tidak terjadi destruksi pengetahuan pada jenjang selanjutnya. Permasalahan penelitian tahun pertama adalah Bagaimana miskonsepsi genetika yang ditemukan pada bahan ajar biologi di SMA, apa faktor penyebab miskonsepsi genetika dan bagaimana perbaikan konsep genetika yang benar. Metodelogi penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dengan teliti kesalahan konsep genetika yang ditemukan pada bahan ajar biologi SMA. Sumber data adalah 15 buku ajar biologi yang digunakan oleh siswa SMA kelas XII. Prosedur penelitian mengikuti prosedur penelitian menurut Abimbola & Baba (1996). Analisis dilakukan dengan analisis interaktif. Keabsahan data melalui triangulasi data kepada guru dan melalui seminar pendidikan. Beradasarkan 1 Standart Kompetensi genetika yang dijabarkan dalam 5 Kompetensi Dasar tentang konsep genetika, maka dilakukan pengelompokan konsep genetika meliputi 7 kelompok konsep yakni arti dan ruang lingkup genetika; materi genetik: gen, DNA, dan kromosom; hubungan gen, DNA-RNAPolipeptida dan proses sintesis protein; Prinsip hereditas dan mekanisme pewarisan sifat; Penentuan jenis kelamin; Hubungan pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat; dan Mutasi. Penelitian menunjukkan bahwa miskonsep genetika ditemukan pada 5 kompetensi dasar atau 7 kelompok konsep genetika tersebut. Miskonsep genetika pada buku ajar ditemukan pada seluruh kompetensi dasar (5 kompetensi dasar) yang terdiri dari 7 konsep genetika. Penyebab miskonsep adalah penyajian materi genetika masih klasik atau genetika Mendel, pendekatan konsep yang tidak representative (tingkat biokimiawi dan molekuler), penggunaan analogi yang kurang tepat, penggunaan istilah yang tidak tepat, pemilihan kata atau kalimat yang salah, hasil pemikiran atau hasil analisis penulis sendiri tanpa dukungan referensi. Saran agar tidak terjadi miskonsepsi genetika pada buku ajar, yang perlu diperhatikan adalah pentingnya penyajian genetika molekuler, pentingnya penggunaan analogi yang tepat, perlu penggantian istilah genetika yang lebih tepat agar tidak terjadi arti yang bias (ambigu), pentingnya penggunaan kata atau kalimat yang benar sebagai refleksi dari pemahaman yang benar, dan menghindari hasil berpikir yang tidak didasari oleh rujukan. Pemerintah harus segera melakukan tindakan nyata mengatasi miskonsepsi yang terjadi melalui seleksi penilaian buku yang layak edar, memperluas kesempatan menyusun buku melalui hibah, penyusun buku harus terdiri dari tim penulis yang kompeten dibidangnya, penulis buku harus senantiasa meng update ilmunya melalui seminar/workshop.
Berkas ini telah didownload sebanyak 19105 kali
Download