Peneliti
Sance A. Lamusu
Jenis Penelitian
Fundamental (DP2M)
Sumber Dana
DP2M Dit. Litabmas
Abstrak
Bahasa dan Sastra khususnya bahasa dan sastra daerah perlu diperikan sebelum
menghilang dari muka bumi ini mengingat bahwa angka kematian bahasa dan
sastra di dunia lebih besar daripada angka kelahirannya. Bahasa dan sastra dapat
mencerminkan karakter pemakainya atau penciptanya. Karakter yang merupakan
cerminan dari jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
tempramen, dan watak. Karakter mengacu kepada serangkaian sikap ’attitude’,
perilaku ’behavior’, motivasi ’motivation’, dan keterampilan ’skill’. Masalah
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Apakah bahasa dan sastra daerah
Gorontalo sebagai identitas dan jati diri masyarakat Gorontalo dapat membentuk
karakter ?; (2) Bagaimana sikap penutur mempertahankan bahasa dan sastra
daerah Gorontalo sebagai identitas dan jati diri masyarakat Gorontalo?; (3)
Mengapa penutur bahasa dan pengguna sastra daerah Gorontalo harus
mempertahankannya sebagai identitas dan jati diri masyarakat Gorontalo? .
pengkajian masalah tersebut, menggunakan pendekatan sosiolinguistik dan
sosiologi sastra. Hasil penelitian menunjukkan, baik bahasa maupun sastra
Gorontalo dapat membentuk kepribadian masyarakat Gorontalo secara utuh,
karena mengandung nilai-nilai karakter. Karakter-karakter itu adalah sebagai
berikut: (1) karakter kepatuhan; (2) karakter berhati-hati; (3) karakter rajin; (4)
karakter budi pekerti; (5) karakter bertanggung jawab; (6) karakter kerja sama; (7)
karakter persatuan; (8) karakter kesadaran; (9) karakter kepribadian; (10) karakter
tidak semena-mena; (11) karakter kebersamaan; (12) karakter religious; (13)
karakter keikhlasan; (14) karakter sosial; (15) karakter keadilan; (16) karakter
konsekwen; (17) karakter keteladanan; (18) berbudi bahasa yang baik; (19)
karakter ajakan; (20) karakter saling menghargai; (21) karakter pandai bersyukur;
(22) karakter keindahan; (23) karakter kebersihan; (24) karakter keterampilan;
(25) karakter kesopanan; (26) karakter kesantunan; (27) karakter amanah; (28)
karakter kejujuran; (29) karakter rendah hati; (30) karakter tidak boleh sombong;
(31) karakter tolong-menolong; dan (32) karakter tidak boleh memfitnah. Di
samping itu, pemertahanan bahasa dan sastra daerah Gorontalo pula
direpresentasikan melalui sikap penutur dan pengguna sastra Gorontalo, seperti
melalui topik-topik pembicaraan pada ranah keluarga dan masyarakat; ranah
pertainan; ranah perkantoran; ranah pasar; dan ranah rumah sakit. Sikap penutur
bahasa dan pengguna sastra Gorontalo yang menunjukkan adanya kesetiaan,
kebanggaan dan kesadaran akan norma bahasa dan sas
Berkas ini telah didownload sebanyak 3963 kali