Penulis / NIM
HARTIN KADIR KONIJO / 121410101
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. H. RUSDIN DJIBU, M.Pd / 0027046409
Pembimbing 2 / NIDN
Drs YAKOB NAPU, M.Pd / 0027076017
Abstrak
Hartin Kadir Konijo. 2013. Pembinaan Olahraga Melalui Kelompok Belajar Olahraga (KBO) di pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Lamahu Jaya Desa Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Rusdin Djibu, M.Pd. dan Pembimbing II Drs. Yakob Napu, M.Pd.Permasalahan yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pembinaan olahraga melalui Kelompok Belajar Olahraga (KBO) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lamahu Jaya Desa Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pembinaan olahraga melalui Kelompok Belajar Olahraga (KBO) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lamahu Jaya Desa Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan di atas, peneliti menggunakan metode kualitatif, teknik pengumpulan data dalam bentuk observasi, dokumentasi, dan teknik wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pembinaan olahraga di PKBM Lamahu Jaya desa Tabongo Timur pada umumnya belum mencapai 50%. Hal ini disebabkan untuk kegiatan pembinaan olahraga di Kelompok Belajar Olahraga (KBO) baru mencakup 2 (dua) cabang olahraga yaitu sepak bola dan bulu tangkis. Akan tetapi dari kedua cabang tersebut masing-masing telah mencapai 80% kesiapan dalam keberlangsungan program tersebut dan secara rutin telah dilaksanakan. Hal ini disebabkan pembinaan olahraga yang diberikan sesuai dengan minat dan bakat generasi muda sebagai warga belajar yang ada di PKBM Lamahu Jaya. Kegiatan pembinaan olahraga melalui program KBO di PKBM Lamahu Jaya Desa Tabongo Timur Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo telah berhasil, namun peserta KBO belum mampu secara maksimal menerapkan semua materi baik secara teori maupun praktek yang diajarkan oleh pelatih atau instruktur dalam program KBO. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya ketersediaan fasilitas pendukung olahraga yang memungkinkan peserta untuk melakukan kegiatan praktek secara langsung di lapangan olahraga akibat kondisi lapangan yang belum layak dipakai dan alat-alat olahraga lainnya yang belum lengkap. Sehingga sebagian warga belajar (peserta KBO) kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan latihan secara rutin yang dilaksanakan oleh instruktur olahraga, serta kesejahteraan pelatih atau instruktur melalui pemberian honorarium yang masih dibawah standar upah minimum regional. Kondisi tersebut secara keseluruhan timbul akibat kurangnya ketersediaan anggaraan yang telah diusulkan sebelumnya oleh pengelola PKBM dalam mengembangkan program KBO, namun sampai saat ini belum direalisasikan oleh pihak-pihak yang dijadikan sebagai sumber pembiayaan program tersebut. Kata kunci: pembinaan olahraga, KBO, PKBM
Download berkas