Penulis / NIM
NURMAYANTI ANWAR / 131408122
Program Studi
S1 - MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. Hi. ABDUL KADIM MASAONG, M.Pd / 0014116106
Pembimbing 2 / NIDN
INTAN ABDUL RAZAK, S.Ag, M.Pd / 0009107806
Abstrak
ABSTRAK
Nurmayanti Anwar. 2012. Pengembangan Budaya Sekolah Berbasis Kecerdasan Emosional Dan Spiritual (ESQ) Di MAN Model Gorontalo. Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Skripsi. Pembimbing I Prof.Dr.H.Abd.Kadim Masaong, M.Pd dan Pembimbing II Intan Abdul Razak, M.Pd.
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk melihat Pengembangan Budaya Sekolah Berbasis Kecerdasan Emosional dan Spiritual (ESQ) di MAN Model Gorontalo, (2) Faktor penghambat dalam pengembangan budaya sekolah berbasis ESQ di MAN Model Gorontalo, (3) Faktor pendukung dalam pengembangan budaya sekolah berbasis ESQ di MAN Model Gorontalo.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tujuan memperoleh pemahaman ideografik, dari fenomena perilaku dan tindakan-tindakan manusia yang dikembangkan atas dasar kejadian yang diperoleh ketika penelitian lapangan berlangsung.
Hasil paparan data di lapangan penelitian ditemukan sebagai berikut : (1) Budaya sekolah diperoleh atas hasil kesepakatan bersama, baik antara guru dengan institusi, baik antara institusi dengan peserta didik, baik antara peserta didik dengan masyarakat. Budaya yang diterapkan yaitu budaya malu, budaya salam, budaya disiplin,budaya reward dan punishment, (2) Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis ESQ meliputi faktor intern dan faktor ekstern sekolah, (3) Faktor pendukung dalam pengembangan budaya sekolah berbasis ESQ meliputi juga faktor intern dan faktor ekstern sekolah. Faktor pendukung menjadi salah satu tolak ukur dari pengembangan budaya sekolah tersebut.
Adapun saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Budaya-budaya yang diterapkan dalam pengembangan budaya sekolah berbasis ESQ meliputi budaya malu, budaya salam, budaya disiplin, budaya reward dan punishment, (2) Faktor penghambat budaya sekolah meliputi faktor intern dan ekstern sekolah. Faktor intern sekolah yaitu dari peserta didik dan faktor intern sekolah yaitu dari orang tua siswa dan masyarakat yang kurang memahami aturan atau budaya yang ada di sekolah sehingga menyebabkan perbedaan pendapat, (3) Keunggulan sekolah tidak semata-mata didukung oleh faktor dari dalam sekolah tetapi didukung juga oleh faktor ekstern sekolah. Faktor intern sekolah meliputi faktor lingkungan sekolah, tenaga pendidik dan sarana prasarana. Sedangkan faktor ekstern sekolah meliputi dukungan dari orang tua dan dukungan dari masyarakat yang memahami aturan atau budaya yang diterapkan di sekolah tersebut.
Kata kunci : budaya sekolah, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual
Download berkas