Penulis / NIM
SARTIKA DEWI SUTRISNO / 131410057
Program Studi
S1 - MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. Hj. FORY ARMIN NAWAI, M.Pd / 0026056804
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. ASRIN, M.Pd / 0031127115
Abstrak
ABSTRAK
Sartika Dewi Sutrisno, 2014. Hubungan Kecerdasan Emosional Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Skripsi Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Fory A. Naway, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Asrin, M.Pd
Penelitian Ini bertujuan untuk mendeskripsikan Hubungan Kecerdasan Emosional Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo. Penelitian ini dirancang sebagai jenis penelitian kuantitatif korelasional. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik kuisioner yang berisi aspek-aspek kedua variabel tersebut, dan data yang telah dikumpulkan dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang positif.
Dari hasil perhitungan diperoleh suatu persamaan regresi yaitu Y = 29,29 + 0,72X, jadi Y adalah 30,01 hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu unit pada variabel Kecerdasan Emosional Guru akan diikuti oleh perubahan 0,72 unit pada variabel Motivasi Belajar Siswa. Regresi antara Kecerdasan Emosional Guru Dengan Motivasi Belajar Siswa berbentuk regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif antara Kecerdasan Emosional Guru dengan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Gorontalo sebesar 68,40% dan sisanya 31,60% ditentukan oleh variabel lain.
Terkait temuan tersebut disarankan : 1) Kepada Kepala sekolah : Guna mengasah dan meningkatkan kecerdasan emosional para guru, diperlukan kerjasama, dinamika organisasi dalam sekolah, serta situasi yang memang sengaja diciptakan dalam sekolah dengan tujuan mengasah dan meningkatkan kecerdasan emosional para guru. 2) Kepada guru : Sebaiknya lebih mengasah lagi kecerdasan emosionalnya, dalam hal ini diimplementasikan dengan berbagai macam lingkungan dan situasi serta kondisi yang berbeda tempat, dimana guru berada dan berkomunikasi dengan siswa, begitu pula dengan besarnya tekanan yang tejadi saat guru berhadapan, berkomunikasi dengan lingkungan serta situasi dan kondisi tersebut. 3) Kepada Pengawas : Informasi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam menentukan strategi alternatif bagaimana upaya meningkatkan serta mengembangkan kinerja para guru dalam hal mengelola kecerdasan emosionalnya agar lebih baik lagi. 4) Bagi Peneliti : Skripsi ini masih diperlukan lebih banyak lagi studi kasus, studi banding, juga studi silang, disebabkan kecerdasan emosional seorang guru tidak hanya dapat dilihat dan ditentukan dari satu atau dua sisi saja. Contoh seperti studi tentang jenjang pendidikan, umur, latar belakang lingkungan hidup, budaya, karakter, gaya berpikir, gaya hidup, dan pandangan social dan politik. Dari sekian contoh studi tersebut, harus ada studi kasusnya, studi bandingnya, dan studi silangnya.
Kata Kunci : Kecerdasan Emosional Guru, Motivasi Belajar Siswa
Download berkas