SKRIPSI

Penulis / NIM
WA RAKIBA / 221408077
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. FENTY U. PULUHULAWA, SH., M.Hum / 0009046804
Pembimbing 2 / NIDN
Hj. MAISARA SUNGE, SH., MH / 0007085605
Abstrak
ABSTRAK Permasalahan yang dikaji difokuskan pada bagaimana persepsi masyarakat tentang pelaksanaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengembangkan adat karia’a liwu di Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan sumber data yakni data primer (proses langsung adat karia’a liwu) dan data sekunder (hasil wawancara). Dalam melaksanakan penelitian, digunakan teknik observasi partisipan dan teknik wawancara tak berstruktur melalui proses hasil analisis berupa reduksi, penyajian, dan verfikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat karia’a liwu muncul sejak masuknya pengaruh Islam di wilayah Kerajaan Buton oleh Syekh Abdul Wahid terutama di wilayah Burangasi. Adat ini mengandung nilai-nilai keislaman yang pada intinya membantu masyarakat kurang mampu, menyamakan status sosial, dan menjadi peristiwa untuk saling mengenal (silaturrahim). Persepsi masyarakat dari kalangan generasi muda terhadap pelaksanaan adat karia’a liwu sebenarnya telah mencapai tahap degradasi pengakuan pada nilai-nilai kearifan lokal budaya sendiri. Akan tetapi, pada sisi lain generasi muda masih menganggap budaya ini sebagai ajang silaturrahim dengan rekanrekan, sanak famili, ataupun orang lain yang secara sengaja/tidak sengaja datang menyaksikan pesta lima tahunan ini. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan adat Karia’a liwu di Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton, yakni: (1) tidak ada sosialisasi dari pemangku adat maupun pemerintah tentang pengembangan adat kariaa liwu (kepemilikan sepihak), (2) kurangnya perhatian orang tua untuk memberikan bimbingan tentang adat karia’a liwu, (3) kurangnya minat pemuda untuk mempelajari adat karia’a liwu, (4) kurangnya alat-alat yang mendukng untuk mempelajari adat kari’a iliwu, dan (5) perkembangan teknologi yang dianggap lebih menarik oleh generasi muda. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk mengembangkan adat karia’a liwu di Desa Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton, antara lain: (1) pemeliharaan bendabenda pusaka yang masih ada, (2) pemugaran rumah adat (rumbia) menjadi lebih baik tanpa meninggalkan bentuk aslinya, (3) merangkaikan dengan festifal budaya dalam setiap pelaksanaan adat baik yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali maupun yang yang satu tahun sekali, (4) memupuk kreatifitas generasi muda agar dapat mengembangkan budaya adat karia’a liwu seperti tarian, dan lain sebagainya, (5) sosialisasikan dulu karena terkadang generasi muda juga belum mengenal budaya karia liwu karena pada dasarnya pelaksanaan adat kariaa liwu ini lima tahu dilaksanakan oleh karena itu para tokohh adat Burangasi yang mempunyai wewenang dan berkerja sama dengan pemerintah desa melakukan komitmen besar untuik memberikan bimbingan kepada generasi muda, (6) pemerintah sebaiknya menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan budaya lokal. Kata Kunci: persepsi, adat karia’a liwu, masyarakat Burangasi
Download berkas

ARSIP

2024
Skripsi tahun 2024
2023
Skripsi tahun 2023
2022
Skripsi tahun 2022
2021
Skripsi tahun 2021
2020
Skripsi tahun 2020
2019
Skripsi tahun 2019
2018
Skripsi tahun 2018
2017
Skripsi tahun 2017
2016
Skripsi tahun 2016
2015
Skripsi tahun 2015
2014
Skripsi tahun 2014
2013
Skripsi tahun 2013
2012
Skripsi tahun 2012
2011
Skripsi tahun 2011