Penulis / NIM
MELIS AHMAD / 231409052
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. SURYA KOBI, M.Pd / 0022065705
Pembimbing 2 / NIDN
YUSNI PAKAYA, S.Pd, M.Pd / 0005107304
Abstrak
ABSTRAK
Melis Ahmad, Nim. 231409052. 2015 Pemangku Adat dan Pemerintahan Kolonial Belanda di Atinggola. Skripsi. Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimanakah sistem pemerintahan kolonial Belanda di Atinggola. (2) Bagaimanakah kedudukan dan kinerja pemangku adat Atinggola pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang membahas tentang kajian fenomenologis dan diungkapkan secara deskriptif analisis kritis, dan penelitian ini bersifat naturalistic yang memfokuskan pada pengumpulan infomasi tentang keadaan atau realita yang sedang berlangsung dengan menggambarkan sifat dari keadaan saat penelitian dilakukan, serta memeriksa dari suatu gejala tertentu secara alamiah. Adapun alasan penelitian kualitatif di atas dimaksudkan untuk lebih mementingkan proses pengumpulan data beragam dan disusun sebagai kekhususan untuk dikelompokkan bersama melalui proses pengumpulan data secara teliti serta saling berkaitan (bottom up grounded theory) . Analisis ini dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan di lapangan yang disusun secara lentur dan terbuka sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan lebih menekankan pada pendekatan kritik dalam merekonstruksi suatu peristiwa yang ada. Teknik analisis interaktif ini memiliki empat komponen analisis yaitu : Pertama pengumpulan data. Kedua reduksi data. Ketiga sajian data. Keempat, Verifikasi/penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, Sistem pemerintahan yang diterapkan oleh bangsa kolonial Belanda di Atinggola tersebut, secara umum membawa perubahan pada struktur masyarakat yang selama ini berlaku pada masyarakat. Dalam kehidupan kerajaan, sistem kolonial sangat merugikan bagi pembesar-pembesar, raja, perangkat kerajaan dan pemangku adat yang selama ini berkuasa. Meskipun sebagian jabatan dalam kerajaan ada yang masih dipertahankan, namun tetap saja posisi kerajaan yang sebelumnya sebagai institusi paling atas harus tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda di Atinggola yang berkuasa saat itu. Kedudukan dan kewibawaan raja digeser oleh penguasa baru yang berkulit putih. Kondisi masyarakat saat itu selalu di intimidasi oleh kebijakan yang selalu membawa kesengsaraan, (2) Kedudukan pemangku adat bagi masyarakat Atinggola pada masa pemerintahan kolonial Belanda sangat penting, dimana adat pogano ripu no Atinggola mempunyai kedudukan yang dipimpin langsung oleh seorang bate sebagai ketua adat dan perangkat adat di bawah adalah wu'u, para kimalaha, mayori damba. Oleh sebab itu masyarakat Atinggola sangat menjujung tinggi adat istiadat yang digariskan oleh ketua adat. Kinerja pemangku adat pada masa pemerintah kolonial Belanda di Atinggola diselaraskan dengan adanya kedudukan pemerintah lokal, sebagi bukti keselarasan dengan pemeritah dengan pemerintah Belanda.
Kata Kunci : Sistem pemerintahan, adat, pemangku adat
Nama : Melis Ahmad
Nim : 231409052
Pembimbing : 1. Drs. Surya Kobi, M.Pd
2. Hj. Yusni Pakaya, S.Pd, M.Pd
Download berkas