Penulis / NIM
I MADE KARIASA / 231410022
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. DARWIN UNE, M.Pd / 0029115803
Pembimbing 2 / NIDN
YUSNI PAKAYA, S.Pd, M.Pd / 0005107304
Abstrak
ABSTRAK
I Made Kariasa. 2014. "Ngaben (Suatu Penelitian di Kecamatan Toili)". Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Di bawah Bimbimbingan Drs. H. Darwin Une. M.Pd sebagai pembimbing I dan Hj. Yusni Pakaya, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan upacara Ngaben ditinjau dari status sosial masyarakat Hindu-Bali, nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam upacara Ngaben dan untuk mengetahui persepsi masyarakat Hindu terhadap upacara Ngaben. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui tiga proses yakni: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Ngaben secara ritual terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu Nista (kecil), Madya (sedang), dan Utama (besar). Selain itu pelaksanaan Ngaben juga berdasarkan Status sosial masyarakat Hindu. Namun tidak selamanya status sosial menjadi patokan untuk melaksanakan upacara Ngaben melainkan kondisi ekonomilah yang paling menentukan terlaksananya upacara Ngaben. Kecuali untuk yang berstatus sebagai Dwi Jati seperti Ida Pedanda dan Pandita Mpu itu cara pelaksanaannya saja yang berbeda yaitu harus dilakukan secara langsung tanpa dikubur terlebih dulu dan juga mengambil tingkatan upacara Ngaben secara ritualnya akan lebih besar. Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara Ngaben yaitu nilai Tatwa, Etika, Ritual, Estetika, Bhakti, dan nilai Tulus Iklas. Dan yang terakhir persepsi masyarakat Hindu terhadap upacara Ngaben yaitu masyarakat menganggap bahwa Ngaben adalah upacara yadnya yang memerlukan Upakara atau Banten (sesajen) dan ida pedanda sebagai pemuputnya, selain itu Ngaben juga disebut sebagai upacara yang sangat Sakral dan Ngaben bertujuan untuk menyucikan Roh orang yang sudah mati agar bisa bersatu dengan Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa ternyata pelaksanaan Ngaben juga menyangkut status sosial orang yang meninggal. Karena berbeda status sosial yang meninggal maka Uparengga (peralatan) Ngaben seperti Bade/Wadah dan Juga petulangannya akan berbeda sesuai dengan prasastinya masing-masing. Selain itu seperti orang suci dari cara pelaksanaannya harus langsung di aben dan diberikan selang waktu 7 hari untuk mendapatkan hari baik.
Kata Kunci: Ngaben, Status Sosial, Nilai, dan Persepsi
Nama : I Made Kariasa
Nim : 231 410 022
Judul : "NGABEN" (Suatu Penelitian di Kecamatan Toili)
Pembimbing : 1. Drs. H. Darwin Une. M.Pd
2. Hj. Yusni Pakaya, S.Pd., M.Pd
Download berkas