Penulis / NIM
I KADEK MULIASA / 231410067
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. SURYA KOBI, M.Pd / 0022065705
Pembimbing 2 / NIDN
RUDY HAROLD, S.Th, M.Si / 0030087507
Abstrak
I Kadek Muliasa: 2014, "Persepsi Masyarakat Terhadap Upacara Pengerupukan Pra Hari Raya Nyepi di Kecamatan Wonosari". Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Di bawah bimbingan Drs. Surya Kobi, M.Pd dan Rudy Harold, S.Th,M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat yang bukan beragama Hindu terhadap upacara pengerupukan di Kecamatan Wonosari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data melalui tiga proses yakni: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa upacara pengerupukan merupakan salah satu upacara yang menetralisir kekuatan-kekuatan negatif yang ada pada alam semesta yakni disekitaran lingkungan kehidupan masyarakat Hindu-Bali. Upacara ini menimbulkan beberapa persepsi dari masyarakat yang bukan beragama Hindu yakni: masyarakat yang bukan beragama Hindu menganggap upacara pengerupukan merupakan salah satu upacara yang sakral. Upacara pengerupukan juga dianggap salah satu upacara doa bersama yang dilakukan masyarakat Hindu. Selain doa bersama, masyarakat yang bukan beragama Hindu menganggap upacara pengerupukan merupakan salah satu upacara yang menggunakan sesajen, simbol iblis atau ogoh-ogoh dalam ritual ini. Dibalik pelaksanaan upacara pengerupukan menimbulkan suatu persepsi bahwa upacara pengerupukan dinilai sebagai pemborosan karena banyak menghabiskan biaya, tapi disisi lain ada anggapan bahwa suatu upacara harus wajib dilaksanakan karena sebagai umat beragama. Upacara pengerupukan juga tidak terlalu membebankan masyarakat Hindu karena sudah dari jauh hari mereka menyediakan dana untuk ritual tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa persepsi masyarakat yang bukan beragama Hindu menyatakan bahwa upacara pengerupukan merupakan bagian dari upacara yang sakral yang di dalamnya terdapat penggunaan sesajen dan simbol. Selain itu terdapat doa bersama yang merupakan kebiasaan masyarakat Hindu dalam melakukan suatu upacara. Upacara pengerupukan juga di nilai sebagai pemborosan oleh sebagian masyarakat yang bukan beragama Hindu. Tapi disisi lain ada anggapan bahwa kita sebagai umat beragama harus wajib melaksanakan suatu ritual agama.
Kata Kunci: Persepsi, Masyarakat yang bukan beragama Hindu, Upacara Pengerupukan
Download berkas