Penulis / NIM
YAYU R. RAUF / 231411015
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. JONI APRIYANTO, M.Hum / 0001046805
Pembimbing 2 / NIDN
Dra. RESMIYATI YUNUS, M.Pd / 0003126215
Abstrak
ABSTRAK
Yayu Rauf. NIM 231 411 015 . Kampoeng Pecinan di Gorontalo (Studi Sejarah Kebudayaan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. 2011. Pembimbing I oleh Bapak Drs. Joni Apriyanto, M.Hum dan Pembimbing II oleh Ibu Dra. Hj. Resmiyati Yunus, M.Pd.
Penelitian ini bermaksud untuk meneliti Sejarah Kebudayaan etnis Cina di Gorontalo. Secara umum mencakup nilai-nilai kebudayaan, asal-usul Kampoeng Cina atau kota tua, serta proses akulturasi dan perubahan kebudayaan etnis Cina itu sendiri.
Metode penelitian menggunakan metodologi sejarah, yakni Heuristik, kritik, interpretasi, dan Hisoriografi. Pada Heuristik, peneliti melakukan pencarian sumber serta pengumpulan data dengan mengunjungi perpustakaan dan arsip daerah provinsi Gorontalo, perpustakaan pusat, serta penelitian lapangan di Biawao, hasil dari pencarian sumber antara lain, peneliti menemukan beberapa sumber sekunder serta hasil wawancara dari beberapa informan yang menerangkan tentang awal mula etnis Cina di Gorontalo. Pada kritik, peneliti melakukan penelusuran tentang data-data atau sumber yang ditemukan. Pada interpretasi, peneliti melakukan korelasi yakni keterkaitan antara sumber satu dengan yang lain, yang dilihat dari keterkaitan kronologisnya. Terakhir adalah Historiografi, bahwa Kampoeng Pecinan atau yang dikenal kampung Cina yang ada di kelurahan Biawao, kota Gorontalo, sduah ada sejak abad ke-17, pembangunan Klenteng pada thun 1883 ketika entis Cina mulai menunjukkan jumlah yang besar. Etnis Cina ada di Gorontalo dan melakukan perdagangan jauh sebelum kolonial datang ke Gorontalo, sedangkan kolonial Belanda datang berkunjung ke Gorontalo pada tahun 1677.
Hasil penelitian adalah: Pertama, Etnis Cina memiliki nilai-nilai kehidupan yang diadopsi dari ajaran Kong Hu Chu, yakni sikap sopan santun, terutama antara orang tua dan anak. Kemudian, etnis Cina memiliki etos kerja yang tinggi, selalu bekerja dan tidak mudah menyerah. Etnis Cina juga sangat menjunjung tinggi sikap rendah hati dan bijaksana. Kedua, Kehadiran kampoeng Cina yang ada di Gorontalo tidak lepas dari perjalanan sejarah yang panjang, berawal dari kedatangan untuk berdagang kurang lebih pada abad ke-17, membuat komunitas etnis Cina membentuk suatu permukiman yang kini dinamakan kampoeng Cina atau kota tua. Ketiga,Proses akulturasi etnis Cina berjalan dengan harmonis tidak pernah terjadi konflik, hal ini terbukti dengan kemampuan etnis Cina menkomunikasikan bahasa daerah Gorontalo. selain itu proses pembauran yang tejadi antara kedua bela pihak terjadi melalui pernikahan, sehingga ada sebagian etnis Cina yang telah memeluk agama Islam.
Kata Kunci: Etnis Cina, Kampoeng Cina, Kota Tua, Tionghoa, Akulturasi, Budaya
Download berkas