Penulis / NIM
FIKAR PRATAMA KOBANDAHA / 231411030
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. JONI APRIYANTO, M.Hum / 0001046805
Pembimbing 2 / NIDN
SUTRISNO MOHAMAD, S.Pd., M.Pd / 0021017405
Abstrak
ABSTRAK
Fikar Pratama Kobandaha 2016. Tradisi Mogama dalam Perspektif Sosio Histori. Skripsi Program Studi Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang Sudut pandang Sosial dan Sejarah pada tradisi Mogama; Kedua, mengkaji nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Mogama; Ketiga, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan pada tradisi Mogama. Metode yang digunakan adalah metodologi sejarah, metode sejarah terdapat juga inti pokok yang meliputi, Heuristic, dengan melakukan proses pengumpulan data dan sumber dari berbagai tempat dan di berbagai kesempatan, seperti melakukan pencarian data primer dan sekunder di Perpustakaan dan Arsip Daerah. Kritik Sumber, yaitu melakukan kegiatan berupa menyelidiki atau menguji sumber sejarah apakah sumber sejarah tersebut nyata atau tidak. Interprestasi, merupakan upaya untuk menafsirkan atas fakta-fakta sejarah dalam kerangka rekontruksi realitas masa lampau. Dan Historiografi, merupakan tahap penulisan sejarah dengan tingkat analisis atau interpretasi terhadap fakta-fakta sejarah kedalam suatu penulisan sejarah.
Mogama adalah tradisi yang dilaksanakan pada saat pernikahan berlangsung yang berarti penjemputan pengantin wanita. Upacara mogama merupakan upacara terakhir dari tahapan upacara perkawinan adat di Bolaang Mongondow. Dilihat dari Sudut pandang sosial dan sejarah, mogama juga diartikan sebagai penghormatan kepada kaum wanita di jaman kerajaan Bolaang Mongondow pada masa pemerintahan Punu Tadohe dan berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat, khususnya dalam keluarga bila tidak dilaksanakan. Nilai-nilai yang terkandung dari setiap tahapan tradisi mogama memiliki makna tersendiri setiap tahapannya dan diartikan dengan hal yang positif untuk kehidupan berkeluarga. Faktor penyebab adanya perubahan tradisi mogama sudah nampak ketika kedatangan bangsa Eropa seperti Portugis dan Spanyol, sehingga dalam tradisi Mogama terlihat pada tata caranya yang lebih di sederhanakan namun tak mengurangi nilai-nilai filosofinya. Perubahan juga terjadi ketika masuknya Agama Islam pada abad ke 19 yang menyentuh pada tata cara perkawinan, namun nilai-nilai yang ada masih tetap di pertahankan hingga kini. Hingga pada abad ke 21 dapat terlihat proses perkawinan di Bolaang Mongondow yang bercampur baur dengan unsur animisme, unsur kerajaan dan unsur Agama.
Kata Kunci : Tradisi Mogama dalam Perspektif Sosio Histori
Download berkas