Penulis / NIM
RISKA HASAN / 231411054
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Dra. RESMIYATI YUNUS, M.Pd / 0003126215
Pembimbing 2 / NIDN
YUSNI PAKAYA, S.Pd, M.Pd / 0005107304
Abstrak
ABSTRAK
Hasan, Riska. NIM 231 411 054. Motayok Tradisi Masyarakat Bilalang. Skripsi, Program Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo 2015, di bawah bimbingan Dra.Hj. Resmiyati Yunus M.Pd selaku pembimbing I dan Hj.Yusni Pakaya M.Pd selaku pembimbing II.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pelaksanaan upacara Motayok, dan Bagaimana respon masyarakat terhadap tradisi upacara ritual Motayok di Bilalang saat ini yakni dengan menggunakan kajian sosiologi tentang kebudayaan dan ritual dan metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tradisi motayok merupakan tradisi yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Bilalang. Motayok merupakan sebuah ritual berupa tarian yang digunakan untuk meminta bantuan leluhur pada saat mengobati orang sakit dalam upacara pengobatan tradisional di Bolaang Mongondow.Orang yang biasa menari dalam keadaan kerasukan dalam ritual motayok ini disebut dengan bolian, yang artinya seseorang yang biasa kerasukan roh leluhur pada saat upacara pengobatan tradisional. Bolian ini selalu didampingi oleh seorang lelaki yang sering disebut Mokokapoi. Dalam proses pelaksanaan motayok ini waktu pelaksanaannya dilakukan saat ada orang yang sakit dan membuuhkan pengobatan dengan cara motayok, dalam ritual ini dikenaldua jenis sakit yang kemudian pada ritual pengobatannya terdapat perbedaan, dua jenis sakit yang dikenal yakni Takit kon dalan atau sakit yang di dapat dijalan dan Takit kon bonu baloi yang artinya sakit yang di dapat dalam rumah, pada pelaksanannya takit kon dalan dan takit kon bonu baloi ini berbeda pada tempat pelaksanaanya, serta jenis sesajen yang di sajikan saat dilaksanakan ritual juga berbeda jenisnya. Dalam ritual ini terdapat simbol-simbol dan makna, mulai dari tarian, nyanyian yang digunakan untuk memanggil arwah serta alat-alat musik dan jenis sesajen memilki makna dan simbol tertentu. Adapun saat ini ritual ini sudah jarang dilakukan oleh masyarakat modern, banyak pertentangan muncul seiring mengentalnya ajaran islam di Bolaang Mongondow, dan menurut ajaran agama islam ritual motayok ini merupakan salah satu perbuatan yang mengarah pada dosa nomor satu, yakni syirik. Meski saat ini sudah banyak masyarakat yang menolak ritual ini yang kebanyakan dari mereka adalah kaum muda, serta orang yang masih percaya ritual ini adalah para orang tua dan sesepuh, sehingga demi menghindari konflik antar generasi mereka anya sekedar tidak menyukai dan tidak menjalankan,namun tidak melakukan tindakan ekstrim yang dapat berakibat buruk bagi daerah mereka,sehingga sampai saat ini ritual motayok masih tumbuh dan membudaya dalam masyarakat Bilalang.
Kata Kunci: Ritual Motayok, Tradisi
Download berkas