Penulis / NIM
LUKMAN ISMAIL / 231411068
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. JONI APRIYANTO, M.Hum / 0001046805
Pembimbing 2 / NIDN
SUTRISNO MOHAMAD, S.Pd., M.Pd / 0021017405
Abstrak
ABSTRAK
Lukman Ismail, 231411068. Pelayaran Tradisional Gorontalo Abad XIX, Fakultas ilmu sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 : Drs. Joni Aprianto, M.hum dan Pembimbing II : Sutrisno Mohamad, S.pd, M.pd.
Penelitian ini membahas tentang pelayaran tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo pada abad XIX. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi, berkaitan dengan permasalahan mengenai (1) Kondisi Kerajaan Maritim Gorontalo Dan Penetrasi Hindia - Belanda tahun 1828 - 1891 terdiri dari Perubahan Politik Hindia Belanda serta Mengenal Maritim di Kerajaan Gorontalo, (2) Aktivitas Pelayaran Masyarakat Gorontalo tahun 1828 - 1891 terdiri peraturan Pemerintah Belanda dan Aktivitas Pelayaran Masyarakat Gorontalo dan jaringan pelayaran Masyarakat Gorontalo, (3) Persinggungan Masyarakat Gorontalo Dengan Bajak Laut 1820 - 1878 terdiri dari Bajak laut di perairan Gorontalo dan Aktivitas Perompakan Bajak Laut di Perairan Gorontalo. Untuk menjawab masalah tersebut, digunakan pendekatan Multidimensional, yaitu pendekatan dengan menggunakan berbagai macam ilmu pengetahuan. Karena suatu penelitian sejarah jika hanya menggunakan pendekatan ilmu sejarah saja, tidak akan mampu menggambarkan kolektif dari penelitian itu, maka harus ada bantuan dari berbagai macam ilmu-ilmu pengetahuan lainnya misalkan ilmu sosial dan lain-lain, sedangkan sumber datanya sumber data primer dan sekunder. Untuk data lapangan diperoleh dari informan yang dipilih secara purposif, dibantu pedoman wawancara, kamera-foto, dan alat tulis. Data lapangan dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumen.
Hasil penelitian menunjukan, kegiatan pelayaran sejak beberapa abad yang lalu merupakan suatu faktor penyatuan hubungan interaksi yang menggabungkan kerajaan-kerajaan yang terpencar di kepulauan Nusantara disuatu tempat, kegiatan ini secara tidak langsung telah membentuk sebuah komunikasi masyarakat antar kepulauan saat itu sehingga terjadi pembauran yang menggabungkan masyarakat dari semua kalangan secara ekonomi, sosial, dan kultural di Nusantara. Kegiatan maritim di Gorontalo telah dimulai sejak zaman kerajaan, yaitu berupa ekspansi yang dilakukan oleh raja untuk memperluas daerah kekuasaannya di negeri seberang. Secara otomatis, proses ekspansi tersebut memerlupakan kendaraan berupa perahu sebagai alat untuk mengarungi lautan yang begitu luas, maka konteks kemaritiman dalam hal ini telah nampak dan jelas, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa, walaupun secara tidak langsung mereka (rakyat) tidak mengenal hal ini, namun mereka telah melakukan kegiatan maritim.
Download berkas