Penulis / NIM
IKRAM JUNAID / 231413027
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. JONI APRIYANTO, M.Hum / 0001046805
Pembimbing 2 / NIDN
SUTRISNO MOHAMAD, S.Pd., M.Pd / 0021017405
Abstrak
ABSTRAK
Ikram Junaid, Nim 231413027.Judul Skripsi Desentralisasi Kabupaten Konawe Selatan Periode 2003-2013.Jurusan S1 Pendidikan Sejarah,Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo.Di bawah bimbinganBapakDrs. Joni Apriyanto, M.Hum sebagai pembimbing I dan BapakSutrisno Mohamad. S.Pd.,M.Pd sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan desentralisasi Kabupaten Konawe Selatan Periode 2003-2013. Metode yang digunakan adalah ilmu sejarah, yakni dengan empat tahapan prosedur metodologi sejarah: pertama pengumpulan sumber-sumber sejarah atau heuristik, kedua menguji keaslian dan kebenaran sumber atau disebut kritik sumber, ketiga penafsiran atau interpretasi, keempatmenulis sejarah atau historiografi. Penelitian ini mengunakan pendekatan sejarah lokaldengan fokus pada peristiwa satu lokalitas daerah.
Penelitian ini telah berhasil menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Perkembangan desentralisasi Kabupaten Konawe Selatan telah melalui fase pasang surut. Proses panjang perjuangan pemekaran dengan berbagai dinamikanya sejak tahun 1999 terbentuk 2003, guncangan seperti, perbedaan pandangan antara golongan masyarakat mengenai lokasi ibukota kabupaten, penamaan kabupaten hingga pada penentuan penjabat bupati telah sedikit menganggu proses pemekaran, namun hal tersebut merupakan bagian dari dinamika desentralisasi, yang paling penting berkat itu semua masyarakat konawe selatan berhasil membentuk identitas sebagaimana yang dicita-citakan awal perjuangan pemekaran. Setelah menjadi daerah otonomi pada tahun 2003 perbedaan pandangan menguncang identitas, akibatnya banyak masyarakat yang berada di perbatasan kabupaten yang memilih tinggal dan jadi warga kabupaten lain. Pada fase ini masyarakat merasakan kurang percaya dengan penjabat bupati terpilih, sehingga pada pilkada pertama tahun 2005, menguatlah isu putra daerah. Terpilihnya bapak Imran sebagai bupati terpilih pertama tahun, mematahkan isu putra daerah dan menyamarkan isu tersebut dengan visi pembangunan "memupuk kebersamaan membangun konawe selatan menuju masyarakat sejahtera".Berkat kerja keras dan citra politik seorang Imran menjadikannyaterpilih bupati periode kedua.Setelah sepuluh tahun pasca pemekaran 2003-2013 pusat-pusat pelayanan masyarakat, baik dari segi ekonomi, pendidikan, infranstruktur, Kabupaten Konawe Selatan perlahan kian membaik.
Kata Kunci : Desentralisasi Konawe Selatan
Download berkas