Penulis / NIM
JEKI ADRIAN MANAI / 231413052
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. DARWIN UNE, M.Pd / 0029115803
Pembimbing 2 / NIDN
YUSNI PAKAYA, S.Pd, M.Pd / 0005107304
Abstrak
ABSTRAK
Jeky Adrian Manay, Nim 231413052, Judul Skripsi Transmigarasi Lokal di Kabupaten Banggai (Studi Sejarah Sosial Tinonda tahun 1979-2000). Jurusan S1 Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Di bawah bimbingan Bapak Drs. H. Darwin Une, M.Pd sebagai pembimbing I dan ibu Yusni Pakaya, S.Pd, M.Pd sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertama, proses pelaksanaan Transmigrasi lokal pada masyarakat Tinonda. kedua: Untuk mengetahui dampak Transmigrasi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Tinonda. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, yakni dengan empat langkah prosedur penelitian sejarah: pertama, Heuristik, yakni pengumpulan sumber-sumber sejarah. Kedua, menguji keaslian dan kebenaran sumber. Ketiga, penafsiran atau interpretasi. Keempat, historiografi penulisan sejarah. Penelitian ini mengunakan pendekatan sosiologi, Pendekatan ini digunakan untuk mempermudah peneliti meganalisis setiap peristwa yang terjadi selama proses pemindahan penduduk dari wilayah pegunungan ke wilayah dataran. Konsep-konsep sosiologi seperti, migrasi dan mobilitas sosial digunakan untuk melihat setiap gejala selama periode penelitian.
Penelitian ini telah berhasil menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Pelaksanaan transmigrasi lokal di Tinonda dicanangkan sejak awal tahun 1979, kemudian direalisasikan pada tanggal 10 April 1979. Dengan berjalan kaki, 40 KK (165 Jiwa) warga Tinonda menempuh jarak sekitar 30 KM dari lokasi lama di Pegunungan Tinonda di Kecamatan Balantak menuju lokasi baru di lembah Masama Kecamatan Lamala. Setelah tiba di lokasi baru, proses adaptasi dan interaksi dengan lingkungan dan warga sekitar berjalan baik, meskipun ada ketegangan-ketegangan dengan warga desa tetangga. Secara ekonomi program transmigrasi lokal di Tinonda tidak memberi dampak signifikan bagi kemajuan penghidupan warga setempat. Tidak adanya perhatian khusus dari pemerintah pasca pemindahan ke lokasi baru menjadi salah satu penyebab belum dirasakannya perbaikan ekonomi secara signifikan. Dari aspek sosial warga Tinonda juga tidak mengalami perubahan berarti. Interaksi dengan warga desa yang mulainya beramasalah kemudian menjadi cair karena warga Tinonda bersikap mengala, misalnya saat sekolah dasar mereka menjadi SDN Inpres labotan. Demikian juga bahasa dalam pergaulan tetap menggunakan bahasa Balantak meskipun sudah tidak berada di tanah Balantak.
Kata Kunci: Transmigrasi Lokal, Relokasi, Tinonda, Balantak, Kabupaten Banggai.
Download berkas