Penulis / NIM
SURIYATI / 231414001
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Dra. RESMIYATI YUNUS, M.Pd / 0003126215
Pembimbing 2 / NIDN
YUSNI PAKAYA, S.Pd, M.Pd / 0005107304
Abstrak
ABSTRAK
Suriyati. 231414001, Tradisi Pingitan di Muna (Studi Sejarah Kebudayaan). Skripsi, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Ibu Resmiyati Yunus, dan pembimbing II Ibu Yusni Pakaya. Penelitian ini bertujuan agar: (a) Dapat mengetahui sejarah asal-usul tradisi pingitan di Muna, dan (b) Dapat mengetahui proses serta makna tradisi pingitan di Muna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi sejarah. Metode ini digunakan untuk menceritakan sejarah, makna, serta proses tradisi pingitan di Muna. Peneliti sejak awal sampai dengan selesai merupakan informan utama yang terlibat langsung dalam proses penelitian yakni dilakukan dengan cara pengamatan serta wawancara, sehingga data yang dikumpulkan benar-benar fakta sesuai kebutuhan peneliti.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu tradisi pingitan dilaksanakan pada tahun 1750 oleh raja La Ode Husein yang bergelar Omputo Sangia menjabat pada tahun 1716-1767. Beberapa perubahan proses atau syarat-syarat dalam pelaksanaan pingitan/karia. Tradisi pingitan yang menjadi keagungan masyarakat Muna merupakan budaya yang masih tersimpan kokoh hingga saat ini, walaupun proses pelaksanaanya sudah banyak mengalami kemunduran, mengingat bahwa jika pingitan tetapakan dilaksanakan selama 40 hari 40 malam maka akan mendapatkan dampak buruk terhadap kesehatan bagi peserta pingitan karena pola makan yang terus dipantau dan tidak diijinkan untuk makan sesuai porsi masing-masing individu oleh karena hal tersebut sedikit demi sedikit proses pelaksanaan pingitan mengalami kemunduran. Adapun salah satu makna yang terkandung dalam aksesoris tradisi pingitan yaitu Makna penggunaan selendang Merupakan simbolik dari sayap bidadari yang siap kembali kesinggasana.
Kata kunci: Tradisi Pingitan Muna Sejarah Kebudayaan
Download berkas