Penulis / NIM
SARIPUDIN NAHU / 231418060
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN SEJARAH
Pembimbing 1 / NIDN
Drs. JONI APRIYANTO, M.Hum / 0001046805
Pembimbing 2 / NIDN
HELMAN MANAY, S.Pd, M.Hum / 0030038704
Abstrak
ABSTRAK
Sarifudin Nahu. Nim 231418060. Judul Skripsi Pertambangan Emas Di Desa Saripi Tahun 1970-2014. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Di bawah bimbingan Bapak Drs. Joni Apriyanto, M.Hum selaku Pembimbing I, dan Bapak Helman Manay, S.Pd, M.Hum sebagai Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertama Bagaimana Awal Berdirinya Tambang Emas Di Desa Saripi Tahun 1970-2014, kedua Bagaimana Dampak Tambang Emas Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Saripi Tahun 1970-2014. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah, yang meliputi Heuristik (pengumpulan Sumber-sumber), Kritik (menguji keaslian dan kebenaran sumber), Interprestasi (penafsiran makna terhadap fakta-fakta), Historiografi (menyampaikan hasil-hasil yang di dapatkan dari sebuah proses penelitian.
Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa tambang Emas di Saripi mulai dibuka pada tahun 1970. Dua Pengusaha Tambang besar dari Bandung yang bernama Bapak Rahmadi, Ibu Haji dan pengusaha Tambang Negeri Kanada untuk melakukan penambangan Emas di Desa Saripi. Setelah adanya Tambang Emas ini Perekonomian Masyarakat Saripi mulai meningkat. Masyarakat yang hanya bekerja sebagai petani ketika menjadi penambang emas mereka memilki penghasilan yang lebih besar dari sebelumnya. Sehingga mereka sudah bisa membangun rumah permanen dan membeli barang-barang mahal yang mereka inginkan, serta mereka tidak merasa kekurangan lagi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dampak tambang emas terhadap masyarkat yakni; kerusakan lingkungan yang menimbulkan perubahan langsung terhadap sumber daya alam secara umum, terbagi atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Dampak tambang emas di Desa Saripi yakni terjadi pengikisan tanah (abrasi) sehingga dilahan sekitar tambang emas sudah tidak subur. Dengan demikian lahan pertambangan emas secara langsung menyebabkan pencemaran air. Hal ini membuat warga tidak dapat mencuci pakaiannya lagi di sungai, karena airnya sangat keruh, asam, dan menyebabkan pendangkalan sungai akibat pertambangan ini.
Kata Kunci: Kondisi Sosial Ekonomi, Pertambangan Emas Di Saripi
Download berkas