Penulis / NIM
RIYAN RADITYA / 271409165
Program Studi
S1 - ILMU HUKUM
Pembimbing 1 / NIDN
MUTIA CH THALIB, S.H., M.Hum. / 0004076904
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. NUR MOHAMMAD KASIM, S.Ag, MH / 0008027607
Abstrak
Ryan Raditya, 271 409 165, Implementasi Pasal 3 UU Nomor 40 Tahun 1999 Mengenai Pers Sebagai Media Kontrol Sosial Dalam Pelaksanaan Demokrasi Lokal (Dibimbing Oleh Hj. Mutia Cherawaty Thalib, SH, MH, selaku Pembimbing I dan Dr. Nur Mohamad Kasim, S.Ag, MH, selaku Pembimbing II).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar peran pers serta kiat-kiat pers dalam mengimplementasikan fungsi kontrol sosialnya sebaimana yang dinyatakan dalam pasal 3 No. 40 tahun 1999 mengenai pers, juga untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang diperoleh oleh pers dalam menerapkan fungsi kontrol sosialnya terhadap pelaksanaan demokrasi lokal diGorontalo. Metode penelitisan yang digunakan adalah metode penelitian dengan penedekatan Yudiris-Sosiologis, dengan teknik pengumpulan data yaitu studi dokumen yang merupakan langkah awal dalam sebuah penelitian dengan menggunakan bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier, kemudian dengan menggunakan sistem wawancara yaitu memberikan beberapa pertanyaan kepada para responden yang terkait, diantaranya pimpinan redaksi serta para wartawan diGorontalo Post, Tokoh Politik, Tokoh Masyarakat serta para Akademisi di Gorontalo, dan diolah dengan metode analisis dan deskriptif analisis.
Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian pertama Peranan yang dilakukan kaum jurnalis di Gorontalo dalam menjalankan fungsi kontrol sosialnya belumlah sesempurna ataupun semaksimal apa yang menjadi tujuan maupun cita-cita dari dibentuknya pers itu sendiri. Namun usaha kaum jurnalis untuk terus bertanggung jawab secara moril maupun kode etik dalam mengawal kebijakan ataupun implementasi dari pelaksanaan demokrasi lokal itu sendiri guna mewujudkan media massa yang faktual, aktual dan independen patut diberikan pujian tersendiri. Kedua, Masalah intervensi dan kurangnya keberagaman media cetak masih menjadi kendala besar terhadap kinerja kaum pers maupun instansi-instansi yang menjadikan media cetak sebagai sumber datanya yang kemudian memunculkan pendapat bahwa Pers di Gorontalo masih terlalu terkekang oleh kepentingan para penguasa ataupun pemerintah. Produk pers sendiri masih jauh dari kata sempurna dalam mewujudkan surat kabar yang informatif serta inspiratif.
KATA KUNCI: Demokrasi Lokal, Jurnalis, Pasal 3 UU No. 40 Tahun 1999
Download berkas