Penulis / NIM
SUKARDI JUMATI / 281410011
Program Studi
S1 - SOSIOLOGI
Pembimbing 1 / NIDN
FARID TH MUSA, S.Sos, MA / 0010116712
Pembimbing 2 / NIDN
FUNCO TANIPU, M.A / 0012068105
Abstrak
ABSTRAK
Sukardi Jumati. 2015. "Dinamika Elite Politik Lokal Tidore Pada Masa Kepemimpinan Walikota Achmad Mahifa 2005-2015". Skripsi, Jurusan S1 Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing: (I) Farid Th. Musa, S.Sos, MA, dan (II) Funco Tanipu, ST, MA.
Politik lokal Tidore pada era kekinian tidak terlepas dari pada pendengaran tentang dua kelompok yang ada di Tidore, diantaranya; kelompok gam-gam (orang kota) dan gura-gura (orang luar kota; orang gunung). Namun, terjadinya 'dikotomi' diantara kedua kelompok ini belum perna muncul ke permukaan sebelumnya, dan kemunculannya ketika Pilwako (Pemilihan Walikota) pertama kali di Tidore pada tahun 2005 dan menjadi isu politik yang paling 'laris' dikala itu. Penelitian ini bertujuan mengungkap dua hal, yaitu: (1) Bagaimana persaingan elite politik kelompok gam-gam dan gura-gura di Tidore pada periode 2005-2015?; (2) Bagaimana perubahan-perubahan struktur elite politik yang terjadi di Tidore pada periode 2005-2015?
Untuk mengungkap kedua permasalahan tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif, baik untuk operasional maupun penyajian data. Sampel sendiri dipilih secara purposive sompling dengan mengedepankan tiga kategori informan, yakni: elite politik dari kedua kelompok dan akademisi. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini merupakan wilayah Tidore yang meliputi 4 Kecamatan, yaitu: Kecamatan Tidore, Tidore Utara, Tidore Selatan, dan Tidore Timur.
Adapun hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa terjadinya 'dikotomi' antara kedua kelompok, yakni: kelompok gam-gam (orang kota) dan gura-gura (orang luar kota; orang gunung) sebagai bentuk 'polarisasi isu' yang dimainkan elite politik dari kelompok gura-gura untuk memperkuat identitasnya dalam mendorong Achmad Mahifa sebagai representasi kelompok gura-gura untuk menjadi Walikota Tidore pada periode 2005-2010. Dan perubahan 'polarisasi isu' pada Pilwako (Pemilihan Walikota) periode 2010-2015 yang lebih cenderung pada wacana keberhasilan program Achmad Mahifa pada periode pertama (2005-2010) sebagai bentuk strategi yang dimainkan elite politik kelompok gura-gura, tidak ada tujuan lain selain mempertahankan Achmad Mahifa pada jabatan Walikota Tidore periode 2010-2015. Mengingat birokrasi Tidore sebelum kepemimpinan Achmad Mahifa selalu didominasi kelompok gam-gam.
Kata Kunci: Kelompok Gam-Gam, Kelompok Gura-Gura, dan Polarisasi Isu.
Download berkas