Penulis / NIM
SRININDI A. POLIYAMA / 291411006
Program Studi
S1 - ILMU KOMUNIKASI
Pembimbing 1 / NIDN
ZULAEHA LAISA, S.Sos,M.Si / 0014127303
Pembimbing 2 / NIDN
SUMARJO, S.Pd., M.Si / 0009067607
Abstrak
ABSTRAK
SRININDI A. POLIYAMA. 2016. Fashion Sebagai Pencitraan Diri Dan Identitas Budaya (Analisis Semiotika Dalam Film The Devil Wears Prada). Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Zulaeha Laisa, Pembimbing II, Sumarjo.
The Devil Wears Prada adalah salah satu film yang menggambarkan fenomena fashion sebagai suatu pencitraan diri dan identitas budaya yang digunakan sebagai objek penelitian. Di era modern ini perkembangan fashion sudah tidak dapat diragukan lagi. Fashion sebagai suatu fenomena, pada umumnya mengkomunikasikan identitas diri dan menggambarkan identitas budaya seseorang dengan menggunakan medium fashion adalah hal umum yang dilakukan oleh banyak orang untuk membentuk citra diri. Fashion dapat mencerminkan kepribadian seseorang hanya dengan kata lain orang dapat berekspresi melalui fashion yang ia kenakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Bagaimana sistem tanda dikemas dalam film The Devil Wears Prada untuk menggambarkan fashion sebagai pencitraan diri dan identitas budaya (2) Bagaimana sistem tanda dikemas dalam film The Devil Wears Prada dalam menggambarkan perubahan gaya hidup Andrea Sach. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisis semiotika, dimana penelitian ini difokuskan untuk mengidentifikasi tanda dan makna berupa teks/dialog, simbol dan visual yang menunjukkan tanda-tanda mengenai fashion sebagai pencitraan diri dan identitas budaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam film The Devil Wears Prada telah ditemukan adanya tanda yang mendukung adanya fashion sebagai pencitraan diri dan identitas budaya yang coba ditunjukkan oleh Andrea Sach dan aktor lainnya. Kesimpulannya melalui hasil analisa tanda-tanda yang muncul dalam film The Devil Wears Prada telah membangun opini fashion sebagai hal yang negatif yang membuat orang mengira bahwa citra diri dan identitas budaya seseorang dapat dibentuk dan dinilai melalui apa yang dikenakan seseorang.
Kata Kunci : Fashion, Pencitraan, Identitas Budaya
ABSTRAK
SRININDI A. POLIYAMA. 2016. Fashion as A Self-Image and Culture Identity (Semiotic Analysis on The Devil Wears Prada Movie). Skripsi, Study Program of Communication Science, Faculty of Social Science, State University of Gorontalo. Principle Supervisor is Zulaeha Laisa, Co-Supervisor is Sumarjo.
The Devil Wears Prada is one of the movies that describes fashion phenomenon as a self-image and culture identity used as a research object. In this modern era, fashion is undoubted to its development. Fashion is a phenomenon; basically it communicates self-identity and describes someone's culture identity by using fashion as medium that commonly used by many people to form the self-image. Fashion cannot reflect someone's personality in which it only can be expressed through fashion that he/she wears. This research aimed at finding out (1) how is the packaged sign on The Devil Wears Prada movie in describing fashion as self-image and culture identity (2) how is the sign on The Devil Wears Prada in describing the lifestyle changes of Andrea Sach. This research is qualitative descriptive with semiotic analysis in which this research focused on identifying sign and meaning such as text /dialog, symbol and visual that show fashion signs as self-image and culture identity. The research result showed that based on The Devil Wears Prada movie, it found the supporting signs of the fashion as self-image and culture identity by Andrea Sach and the other actors. Therefore, based on the analysis result of signs appeared on The Devil Wears Prada, it built up perspective that fashion is a negative thing that makes people to think that someone's self-image and culture identity can be formed and judged to what he/she wears.
Keywords: Fashion, Image, Culture Identity
Download berkas