Penulis / NIM
ABDUL MALIK / 291417011
Program Studi
S1 - ILMU KOMUNIKASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. YOWAN TAMU, S.Ag,.MA / 0006087704
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. SUMARJO, S.Pd., M.Si / 0009067607
Abstrak
KOMUNIKASI INTERPERSONAL MUTAROBBI DAN MUTAROBBIAH DALAM PELAKSANAAN TAARUF PADA PERNIKAHAN ISLAMI DI DPW WAHDAH ISLAMIYAH GORONTALO
Abdul Malik
Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi
Jurusan Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Taaruf menjadi suatu fenomena sebagai cara alternatif seseorang dalam mengenal dan memilih calon pasangan sebelum menikah. Biasanya taaruf dijadikan pilihan bagi mereka para muslim yang tidak ingin melakukan aktivitas pacaran. Motif mendalam memilih taaruf tidak lain karena proses hijrah dikalangan generasi muda yang didasari oleh kesadaran beragama yang lebih baik. Meskipun begitu, proses taaruf pun harus dilakukan dengan komunikasi yang baik antara mutarobbi (laki-laki) dan mutarobbiah (perempuan) melalui perantara murobbi (perantara pihak laki-laki) dan murobbiah (perantara pihak perempuan). Masalah utama dalam proses taaruf adalah kendala berkomunikasi di masa perkenalan. Hal ini akan memengaruhi keberhasilan taaruf ke depannya.
Penelitian ini mengkaji bagaimana proses komunikasi interpersonal antara pada mutarobbi dan mutarobbiah dalam pelaksanaan proses taaruf, khususnya di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Gorontalo. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan secara proses komunikasi interpersonal antara mutarobbi dan mutarobbiah dalam pelaksanaan proses taaruf di DPW Wahdah Islamiyah Gorontalo. Teori kemungkinan elaborasi digunakan karena pihak mutarobbi dan mutarobbiah memproses suatu pesan yang akan diterima pada saat terjadinya taaruf.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, dan melibatkan lima informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taaruf dipilih oleh informan karena dianggap yang paling sesuai dengan kaidah Islam. Masalah utama ketika proses taaruf adalah kendala ketika proses komunikasi pada masa perkenalan. Sehingga peran perantara dalam proses komunikasi interpersonal pada saat taaruf dipercaya sangat berpengaruh dalam mediasi atau pertemuan awal antara mutarobbi dan mutarobbiah.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa motif taaruf yang dilakukan mutarobbi dan mutarobbiah atas dasar ingin mendapat pasangan saleh dan shalihah dan lingkungan agama yang dinilai sangat memengaruhi. Namun, adanya batasan yang ditetapkan dalam taaruf sebenarnya tidak menghambat interaksi yang dilakukan oleh informan. Akan tetapi akan menyebabkan komunikasi interpersonal yang berlangsung mengalami kekakuan dan kehati-hatian dikarenakan tidak bertemu secara langsung.
Kata kunci: Komunikasi interpersonal, mutarobbi, mutarobbiah, kemungkinan elaborasi
Download berkas