Penulis / NIM
ADITYA YOSUA MASSIE / 291417015
Program Studi
S1 - ILMU KOMUNIKASI
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. SUMARJO, S.Pd., M.Si / 0009067607
Pembimbing 2 / NIDN
SAINUDIN LATARE, S.Pd.,M.Si / 0010087509
Abstrak
Tunarungu adalah istilah lain dari tuli yaitu tidak dapat mendengar karena mempunyai kelainan pendengaran. Tuna rungu berasal dari kata ��Ã..."tuna�� dan ��Ã..."runguÃ��ÂÂ. Tuna artinya kurang dan rungu artinya pendengaran.Jadi,orang dikatakan tunarungu apabila ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Interaksi Simbolik Pada Komunitas Motor Tuna Rungu Deaf Riders Club Gorontalo. Fokus Penelitian ini adalah untuk mengetahui Interaksi Simbolik yang terklasifikasi pada Konsep Pikiran (Mind), Konsep Diri (Self) Segi I dan Me, Konsep Masyarakat (society) Penelitian ini menggunakan teori Interaksi Simbolik yang relevan dengan Komunikasi Tuna Rungu. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini terdiri dari 3 Informan yaitu 1 Ketua dan 2 Anggota. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya temuan Interaksi Simbolik Pada Komunitas Motor Tuna Rungu (Deaf Riders Club) yang telah diklasifikasikan berdasarkan Konsep pikiran, Konsep diri, Konsep Masyarakat. Menggunakan kata dan bahasa khusus yakni kata dan bahasa isyarat. Dalam proses penelitian ini peneliti dibantu oleh translator atau juru bahasa isyarat guna memahami terkait dengan informasi yang peneliti perlukan untuk penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah mereka yang memiliki keterbatasan kurang pendengaran mempunyai simbol-simbol yang dilakukan dalam kepribadian mereka saat berada di dalam komunitas maupun diluar komunitas.
Kata Kunci: Interaksi Simbolik, Tuna Rungu, Komunitas Motor
Download berkas