Penulis / NIM
ALI HAMDIN / 311408005
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ASNA NTELU, M.Hum / 0009106211
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. FATMAH AR UMAR, M, Pd / 0004016005
Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis wacana teks berita kriminal yang direpresentasikan di harian Gorontalo Post dengan dua teknik, yaitu: (1) teknik eksklusi guna melihat apakah ada aktor di dalam peristiwa yang dikeluarkan dari teks berita; dan (2) teknik inklusi, untuk mendeskripsikan bagaimanakah aktor-aktor yang terlibat dalam peristiwa tersebut direpresentasikan sebagai bahan pemberitaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Analisis data mengikuti model analisis wacana kritis dari Theo Van Leewen. Analisis ini merupakan analisis wacana linguistik untuk mendeskripsikan tanda-tanda tertentu dalam teks berita dengan paradigma kritis, guna menemukan makna keseluruhannya.
Setelah dilakukan analisis data pemberitaan peristiwa "Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Salah Seorang Mahasiswi UNG", hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pihak media GP menerapkan teknik eksklusi untuk menghilangkan/menyembunyikan beberapa aktor yang terlibat dalam peristiwa sehingga melindungi tindakan mereka di dalam pemberitaan; dan (2) Teknik inklusi digunakan untuk lebih mengedepankan oknum dosen yang menjadi pelaku pelecehan. Ia justru digambarkan sebagai korban karena jabatannya sebagai dosen di UNG dipecat oleh pihak Rektorat. Pemberitaan lebih bersifat membujuk pembaca untuk menaruh rasa iba dan memaafkan tindakan oknum dosen. Ia juga direpresentasikan sebagai bahan pembicaraan buruk bagi masyarakat Gorontalo, sehingga kemudian ia membuat pengakuan dalam satu pemberitaan bahwa dirinya dijebak dalam peristiwa tersebut. Sementara itu, mahasiswi yang menjadi korban pelecehan justru digambarkan secara buruk sebagai orang lemah dan malas. Tergambar bahwa peristiwa pelecehan tersebut berawal dari atau disebabkan oleh mahasiswi. Pengakuan oknum dosen yang hadir secara sepihak sebagai pemberitaan, juga merepresentasikan mahasiswi yang dapat di-cap mau melakukan keinginan asusila dosennya.
Kata Kunci: Analisis Wacana, Kriminal, Representasi.
Download berkas