Penulis / NIM
ISWATUL KHOLIFAH / 311408031
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ELLYANA HINTA, M.Hum / 0023086208
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. SANCE LAMUSU, M.Hum / 0030086305
Abstrak
Iswatul Kholifah. 2014. NIM 311408031. Mantra Rapalan Dungo dalam Prosesi Siraman Pengantin Adat Jawa Masyarakat Transmigran Desa Mopuya Kabupaten Bolaang Mongondow, Skripsi Program studi pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing I Dr. Hj. Ellyana Hinta, M. Hum selaku dosen pembimbing II Dr. Sance Lamusu, M. Hum Mantra Rapalan Dungo merupakan cerminan masyarakat Jawa yang masih memegang teguh adat istiadat dan nilai-nilai agama. Mantra Rapalan Dungo mempunyai makna tersendiri pada pelaksanaan upacara siraman pengantin, sehingga diharapkan seluruh kalangan masyarakat transmigran dapat menguasai Mantra Rapalan Dungo. Dalam Siraman Pengantin Adat Jawa Namun , kenyataan yang diharapkan Diatas belum dapat terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, makna verbal dan nonverbal. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semiotik, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Motede ini dipilih dengan maksud untuk mendeskripsikan tinjauan semiotik Rapalan Dungo secara jelas. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik perekaman. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam upacara adat siramana pengantin terdapat tiga bait mantra Rapalan Dungo yang dibaca pada pelaksanaan siraman pengantin adat Jawa. Setiap mantra mengandung makna kias, makna yang tidak merujuk pada arti yang tidak sebenarnya. Makna kias yang terkandung dalam mantra Rapalan dungo sebagai berikut: memohon ijin kepada Tuhan yang Maha Esa atas apa yang akan dilakukan, kegiatan yang berupa ritual dengan maksud untuk mendapatkan berkah darinya. Berdasarkan hasil analisis terhadap mantra Rapalan Dungo, penulis berharap agar masyarakat khususnya suku Jawa, guna melestarikan budaya dalam bentuk sastra daerah. Karena Rapalan dungo merupakan warisan budaya yang dikhawatirkan akan mengalami kepunahan. Selain itu, pemerintah diharapkan dapat ikut serta dalam melestarikan budaya siraman pengantin. Kata kunci : Mantra Rapalan Dungo Siraman Pengantin Adat Jawa
Download berkas