Penulis / NIM
RATNA DEWI / 311408054
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. SANCE LAMUSU, M.Hum / 0030086305
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. HERSON KADIR, S.Pd,M.Pd / 0003118101
Abstrak
ABSTRAK
Dewi Ratna 2012 “Makna Simbolik Puisi Lisan Palenda pada Upacara Adat Peminangan di Masyarakat Todanga Kabupaten Buton”. Skripsi Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, fakultas sastra dan budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembmbing I Dr. Sance A. Lamusu, M.Hum, Pembimbing II Herson Kadir S. Pd, M. Pd.
Palenda merupakan sebuah puisi lisan yang digunakan pada upacara adat peminangan di masyarakat Todanga kabupaten Buton. Penelitian ini hanya fokus pada simbolik-simbolik yang ada dalam puisi lisan palenda. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana struktur puisi lisan palenda pada upacara adat peminangan di masyarakat Todanga Kabupaten Buton, (2) bagaimana makna simbolik puisi lisan palenda pada upacara adat peminangan di masyarakat Todanga Kabupaten Buton, Penilitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur puisi lisan palenda pada upacara adat peminangan di masyarakat Todanga Kabupaten Buton, mendeskripsikan makna simbolik puisi lisan palenda pada upacara adat peminangan di masyarakat todanga Kabupaten Buton.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis. Data dalam penelitian ini diperoleh dari penuturan langsung oleh informan yang mengetahui syair palenda. Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpul data yaitu melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, sedangkan teknik anakisis data dilakukan dengan cara memindahkan wawancara ke dalam bentuk tulisan, menerjemahkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mengaalisis, dan mendeskripsikan simbol-simbol yang terdapat dalam puisi tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap syair palenda dapat dilihat bahwa puisi tersebut memiliki struktur yang terdiri dari tema, diksi, amanat, rima, kemudian makna simbolik dalam syairnya. Jumlah bait khususnya pada tahap pertama yaitu terdiri dari dua puluh enam bait, tahap kedua terdiri dari satu bait, dan tahap ketiga terdiri dari lima bait. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan teori simbolik menurut peirce, dapat disimpulkan bahwa jumlah simbolik dalam puisi lisan palenda baik dari tahap pertama sampai pada tahap ketiga yaitu terdiri dari delapan belas simbolik, yang mampu memberikan pelajaran yang bermanfaat dan dapat mengatur hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam sebah ikatan pernikahan.
Kata kunci: makna simbolik puisi lisan palenda pada upacara adat di daerah buton
Download berkas