Penulis / NIM
NI WAYAN ARI PADMI / 311411045
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ASNA NTELU, M.Hum / 0009106211
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Abstrak
ABSTRAK
Ni Wayan Ari Padmi. NIM 311411045. Kata Sapaan dalam Bahasa Bali. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing : (I) Dr. Hj. Asna Ntelu, M.Hum, (II) Dr. H. Dakia N.Djou, M.Hum.
Kata sapaan dalam bahasa Bali merupakan kata-kata yang digunakan untuk menyapa orang yang sudah dikenal/tidak. Dalam kegiatan interaksi masyarakat Bali membutuhkan kata sapaan, oleh sebab itu peneliti mengkaji masalah kata dan makna sapaan dalam bahasa Bali. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kata dan makna sapaan dalam bahasa Bali.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata dan makna sapaan dalam bahasa Bali dan sumber data diperoleh dari tuturan /percakapan masyarakat Bali. Teknik pengumpulan data melalui metode simak, teknik simak libat cakap, dan teknik simak tak libat cakap. Teknik analisis data yakni: menyalin rekaman, menerjemahkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mengidentifikasi, memaknai, dan menyimpulkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kata sapaan terdiri atas lima belas kata sapaan. Kata sapaan yang dituturkan memiliki makna. Sapaan tersebut yakni: (1) kata sapaan nama diri yakni: Dayu, Dewa, Gusti, Sang Ayu, Ni Luh dan I Edi (sapaan untuk wangsa Brahmana, Kesatria, Waisya dan Sudra), (2) warna kulit yakni: Pak Selem (bapak yang kulitnya hitam), (3) telah menikah yakni: Jero (perempuan yang status sosialnya tinggi), (4) besar-kecilnya badan yakni: Mbok Cenik (kakak yang kecil), (5) tinggi-rendahnya badan yakni: Pak Dek Lumbang (bapak yang tinggi) dan Bontet (orang pendek), (6) di antara mereka bersaudara yakni: Wayan, Putu, Iluh (anak pertama), Kadek, Nengah, Made (anak kedua), Komang, Nyoman (anak ketiga), dan Ketut (anak keempat), (7) keharusan yakni: Pekak, Wayah, Kaki (kakek), Dadong, Niang, (nenek), Kumpi (buyut), Pak, Bape, Nanang, Aji, Guru, (bapak), Memek, Biang (ibu), Iwo (paman/bibi), Bli (kakak laki-laki),dan Mbok (kakak perempuan), (8) kesayangan yakni: Cening (cucu kesayangan), (9) profesi yakni: Jero Balian (orang yang biasa mengobati orang sakit), (10) agama yakni: Parisadha (pemimpin masyarakat suku Bali), (11) adat yakni: Jero Mangku (pemimpin upacara ), Jero Kelih (wakil pemimpin adat banjar), Jero Seksi dan Jero Srati (ahli sesajen), (12) sifat khas yakni: Pekak Rajin (kakek rajin), (13) belum kenal yakni: Pak (bapak), Me (ibu), Luh, Geg (sapaan untuk perempuan), dan Gus (sapaan untuk laki-laki), (14) serapan yakni: Ibu (ibu), Pak, Bapak (bapak), Om (paman), Tante (adik/kakak perempuan dari ayah/ibu), dan Bibi (perempuan yang agak tua), dan (15) kata ganti yakni: Tiang, Awake, Rage, (saya/sapaan untuk orang pertama), Ibane, Ragane (kamu/sapaan untuk orang kedua), Ci (kamu, untuk laki-laki), Nyi (kamu/sapaan untuk perempuan), dan Ye (dia/sapaan untuk orang ketiga).
Simpulan penelitian ini adalah jenis sapaan dalam bahasa Bali terdiri atas lima belas kata sapaan yakni: (1) kata sapaan nama diri, (2) warna kulit, (3) telah menikah, (4) besar-kecilnya badan, (5) tinggi-rendahnya badan, (6) di antara mereka bersaudara, (7) keharusan, (8) kesayangan, (9) profesi, (10) agama, (11) adat, (12) sifat khas, (13) belum kenal, (14) serapan, dan (15) kata ganti.
Kata kunci: Sapaan, Bahasa Bali.
Download berkas