Penulis / NIM
LINDRA HUSAIN / 311411052
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. SANCE LAMUSU, M.Hum / 0030086305
Pembimbing 2 / NIDN
Dr MUNKIZUL UMAM KAU, S.Fil.I, M.Phil / 0029037601
Abstrak
ABSTRAK
Lindra Husain. 2016. Tema dan Nilai Budaya dalam Cerita Rakyat Hulontalangi. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Sance A. Lamusu, M.Hum dan pembimbing II Dr. Munkizul Umam Kau, S.Fil. I,Mphil.
Cerita rakyat Hulontalangi merupakan salah satu cerita rakyat yang merupakan warisan kebudayaan yang memiliki arti dan ajaran-ajaran penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu: (a) , apa saja tema yang terdaat dalam cerita rakyat Hulontalangi, dan (b) bagaimana nilai budaya yang terdapat pada setiap tema dalam cerita rakyat Hulontalangi. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan tema, dan nilai budaya yang terdapat pada setiap tema dalam cerita rakyat Hulontalangi.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data diambil dari buku Cerita Rakyat Hulontalangi penyusun Almarhumah Hj. Farha Daulima, yang diterbitkan oleh Forum Suara Perempuan LSM Mbu'i Bungale pada tahun 2006. Data dikumpulkan dengan teknik kepustakaan, teknik baca dan catatan. Data dianalisis dengan cara menentukan, mengklasifikasi, dan menganalisis setiap tema cerita dan nilai budaya yang terdapat pada setiap tema dalam cerita rakyat Hulontalangi, serta menyimpulkan hasil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) cerita rakyat Hulontalangi terdiri atas 21 bagian dan setiap bagian cerita terdapat tema yaitu tema tingkat divine, tingkat sosial, dan tema tingkat egoik. Tema tingkat divine yaitu huubungan manusia dengan Tuhan. Tema tingkat sosial antara lain, hubungan antara atasan dan bawahan atau saling menghargai, keraguan dalam menggapai cinta kasih, tolong menolong, ketulusan cinta, musyawarah, cinta itu tidak selamanya memiliki, perguruan silat langga, pelaksanaan adat poliyodu, kekaguman terhadap ilmu bela diri, pertunjukan pesta rakyat, pesta pernikahan. Sedangkan tema tingkat egoik yaitu keinginan ingin menambah istri, menerima tantangan, pertarungan kedua Pendekar; dan (b) nilai budaya terdapat pada setiap tingkatan tema cerita rakyat Hulontalangi, yaitu pada tema divine mengandung nilai budaya religius. Nilai budaya, pada tema tingkat sosial mengandung nilai budaya etika/moral, dan nilai budaya pendidikan, sedangkan nilai budaya pada tema tingkat egoik terdapat nilai budaya pendidikan.
Simpulan penelitian bahwa cerita rakyat Hulontalangi yang terdiri atas 12 bagian cerita memilik tiga tingkatan tema dan nilai budaya, yaitu tema dan nilai budaya tingkat divine, tema dan nilai budaya tingkat sosial, tema dan nilai budaya tingkat egoik.
Kata kunci: tema, nilai budaya, cerita rakyat hulontalangi, kajian struktural
Download berkas