Penulis / NIM
WA NURI LA SULE / 311411075
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. MOH. KARMIN BARUADI, M.Hum / 0026105810
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. ELLYANA HINTA, M.Hum / 0023086208
Abstrak
ABSTRAK
Wa Nuri La Sule. 2015. Nilai Didik Dalam Sastra Lisan Kabanti "Puisi Pengantar Tidur Anak-anak"di Kabupaten Wakatobi. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Prof. Dr. H. Moh. Karmin Baruadi, M.Hum dan pembimbing II Dr. Hj. Ellyana Hinta, M.Hum.
Nilai didik dalam sastra lisan kabanti merupakan nilai yang dapat memberikan nasehat atau pesan positif bagi anak yang ditidurkan. Kabanti merupakan jenis puisi lama berbentuk gurindam, yang di dalamnya terdapat berbagai petuah yang dapat diajarkan kepada anak-anak sejak masih usia dini. Kabanti mempunyai berbagai jenis salah satunya adalah kabanti pengantar tidur. Kabanti pengantar tidur merupakan jenis puisi lama yang biasa digunakan untuk menidurkan bayi atau anak. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan (1) struktur sastra lisan Kabanti Wakatobi, (2) fungsi sastra lisan kabanti dalam masyarakat Wakatobi, (3) nilai didik dalam sastra lisan kabanti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, metode deskriptif analitik yaitu metode deskriptif analitik dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis. Sumber data dalam penelitian adalah tokoh adat dan masyarakat. Data penelitian berupa teks kabanti pengantar tidur, dan fungsi kabanti dalam masyarakat Wakatobi yang diperoleh dari tokoh adat dan masyarakat yang dikumpulkan melalui wawancara langsung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kabanti pengantar tidur merupakan bentuk puisi lama yang berbentuk gurindam, memiliki struktur puisi, (2) fungsi kabanti dalam masyarakat Wakatobi secara umum dan secara khusus fungsi kabanti pengantar tidur. Fungsi kabanti dalam masyarakat Wakatobi secara umum yaitu (1) berfungsi sebagai hiburan, (2) alat untuk menyampaikan nasihat keagamaan, (3) sebagai ingatan kolektif masyarakat tentang suatu peristiwa, (4) sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak dengan bahasa yang bernilai tinggi, (5) sebagai penghalus budi dan penghalus rasa, (6) sebagai sarana transfer budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya, (7) sebagai pembangkit semangat, (8) sebagai alat untuk memelihara sejarah setempat, (9) sebagai alat protes sosial, (10) sebagai pengantar tidur, (11) sarana pengungkapan perasaan muda-mudi (pobanti), (12) bagian pesta adat (kadandio), (13) penenang orang sakit (bae-bae), dan (14) nyanyian kerja. Sedangkan fungsi kabanti pengantar tidur yaitu (1) sebagai hiburan, (2) membuat anak cepat tertidur, (3) Membuat bayi atau anak dapat mengetahui pentingnya hidup, dan (4) Membuat bayi atau anak dapat mengetahui pentingnya hidup mandiri. (3) nilai didik dalam sastra lisan kabanti pengantar tidur yang dapat memberikan nasehat atau pesan posistif bagi anak yang ditidurkan sejak masih usia dini yaitu (1) saling menghargai, (2) gotong royong, (3) ajaran untuk selalu melakukan hal-hal yang baik, (4) tepati janji, (5) harus saling memaafkan, (6) menjaga kehormatan, dan (7) saling mencintai.
Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa nilai didik dalam sastra lisan kabanti "puisi pengantar tidur anak-anak" yang dianalisis diharapkan kepada seluruh elemen masyarakat Wakatobi agar tidak meninggalkan kegiatan ber-kabanti serta memahami nilai didik yang terdapat dalam kabanti pengantar tidur anak-anak. Sebab kabanti dapat memberikan nasehat atau pesan positif yang dapat diajarkan kepada anak-anak sejak masih usia dini tentang menjalani kehidupan.
Kata-kata Kunci: Nilai didik, sastra lisan kabanti, pengantar tidur, anak.
Download berkas