Penulis / NIM
HADRA / 311411097
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. FATMAH AR UMAR, M, Pd / 0004016005
Abstrak
ABSTRAK
Hadra. 2016. Struktur dan Makna Simbol Mantra Kantisa Kahitela Masyrakat Muna di desa Mataindaha. Skripsi, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya. Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Dr. H. Dakia N. Djou, M.Hum, pembimbing II. Dr. Fatmah AR. Umar, M.Pd.
Mantra kantisa kahitela merupakan salah satu bentuk mantra yang digunakan masyarakat Muna untuk memohon keselamatan kepada Sang Pencipta yang berhubungan dengan sifat religius. Kekuatan mantra dapat diperoleh dari pilihan kata yang dilakukan secara cermat dan selektif. Mantra kantisa kahitela termasuk dalam puisi lama mempunyai unsur-unsur pembangun dan bahasa yang berirama, dalam bahasa berirama itu sangat dipentingkan karena untuk membangkitkan tenaga ghaib.
Permasalahan dalam penelitian ini, yakni (1) bagaimana struktur (diksi, imaji, rima, tema dan amanat) dalam mantra kantisa kahitela? (2) apa makna simbol verbal dalam mantra katisa kahitela?. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dalam penelitian ini yakni (1) mendeskripsikan struktur (diksi, imaji, rima, tema dan amanat) dalam mantra kantisa kahitela. (2) mendeskripsikan makna simbol verbal dalam mantra kantisa kahitela.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan pendekatan struktural-semiotik. Data dalam penelitian ini adalah mantra-mantra yang digunakan masyarakat Muna di desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga pada saat melakukan kantisa kahitela mulai dari kaago-ago sampai dengan katongka. Sumber data tersebut adalah iforman/parika yang menguasai mantra kantisa kahitela dan dipercayai oleh masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Pasikolaga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan teknik catat.
Hasil penelitian yang ditemukan dalam mantra kantisa kahitela yaitu struktur berupa unsur diksi, imaji, rima, tema dan amanat. Makna simbol yang terdapat dalam mantra kantisa kahitela berupa kodasaghono (tempat) bermakna tempat penghuni mahluk halus, Negalu (perkebunan) bermakna jangan kalian (mahluk halus) rusak perkebunan ini, radhakiku (benih) bermakna benih yang akan dimasukkan dalam tugalan suatu saat akan tumbuh dengan subur, sameompugho (sumber) memiliki makna bahwa manusia selalu mengharapkan hasil yang banyak dari segala usaha mereka sebagai sumber kehidupan, foili ghaghe (kaki) memiliki makna sebagai menuntun jagung kedalam tanah untuk menancapkan akarnya, korokoko-koko (penyayang) mempunyai makna rasa penyayang oleh parika terhadap jagung yang ditanam, radhakiku (jagung) memiliki makna jagung telah tiba saatnya untuk dipanen akan dikumpulkan secara keseluruhan pada tempat yang telah ditentukan, lambuku (rumah).
Kata-kata kunci: struktur, makna, simbol, mantra, Kantisa Kahitela
Download berkas