Penulis / NIM
YULAN TANGAHU / 311412028
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ELLYANA HINTA, M.Hum / 0023086208
Pembimbing 2 / NIDN
ZILFA ACHMAD BAGTAYAN, S.Pd, M.A / 0001048601
Abstrak
ABSTRAK
Yulan Tangahu. 2017. Analisis Konteks Ekstralinguistik dalam Novel Cinta di Ujung Sajadah Karya Asma Nadia. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I. Dr. Ellyana G. Hinta, M.Hum, dan pembimbing II. Zilfa Achmad Bagtayan, S.Pd., M.A.
Objek penelitian ini adalah novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Novel yang menceritakan tentang kehidupan seorang gadis piatu yang bernama Cinta. Belasan tahun Cinta mencari tahu siapa ibunya. Namun, ayah Cinta tidak pernah mau memberi tahu siapa ibunya, di mana ibunya berada, dan bahkan Cinta tidak tahu bagaimana wajah ibunya. Ayah Cinta telah menghapus semua jejak tentang ibu kandungnya.
Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana konteks ekstralinguistik dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan konteks ekstralinguistik dalam novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Data penelitian bersumber dari novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia. Data tersebut berupa kutipan-kutipan cerita yang berhubungan dengan kalimat dan paragraf. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan. Teknik analisis data berupa mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsikan, menganalisis, serta menyimpulkan hasil.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Cinta di Ujung Sajadah karya Asma Nadia terdapat konteks ekstralinguistik yang menyertai sebuah kalimat dan paragraf. Konteks ekstralinguistik yang dimaksudkan yakni: (1) partisipan atau penutur wacana yaitu orang-orang yang terlibat dalam sebuah percakapan, bisa penutur dan mitra tutur, pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima pesan, baik langsung maupun tidak langsung. (2) topik yang merupakan pokok isi sebuah wacana. (3) latar dapat dibedakan menjadi latar tempat, waktu, dan suasana. Latar merupakan salah satu unsur konteks yang cukup penting dan sangat berpengaruh terhadap makna wacana. (4) saluran komunikasi merupakan sebuah sarana dalam percakapan. Sarana yang dimaksudkan yakni berupa lisan, tulisan, baik secara langsung maupun tidak langsung. (5) bentuk komunikasi yang dibedakan menjadi komunikasi secara monolog, dialog, dan polilog.
Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan bahwa novel Cinta di Ujung Sajadah banyak mengandung konteks ekstralinguistik yang meliputi partisipan, topik, latar, saluran, dan bentuk komunikasi.
Kata-kata kunci: konteks, ekstralinguistik, novel, Cinta di Ujung Sajadah
Download berkas