Penulis / NIM
YADI ARDIANSYAH DJAKAYA / 311412070
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Prof. Dr. SAYAMA MALABAR, M.Pd / 0029076008
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. SANCE LAMUSU, M.Hum / 0030086305
Abstrak
Yadi Ardiansyah Djakaya. NIM 311412070. Relasi Kekuasaan antar Tokoh dalam Novel Oeroeg Karya Hella S. Haasse. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Sayama Malabar, M.Pd, (II) Dr. Sance A. Lamusu, M.Hum.
Relasi kekuasaan merupakan hubungan kekuatan dari setiap subyek dan lembaga-lembaga yang menjalankan peran sebaik-baiknya. Penelitian ini mengkaji relasi kekuasaan antar Tokoh dalam Novel Oeroeg Karya Hella S. Haasse. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan relasi kekuasaan politis, intelektual, kultural, dan moral antar Tokoh dalam Novel Oeroeg Karya Hella S. Haasse. Adapun teori yang melandasi penelitian ini, yaitu: relasi kekuasaan (Foucault, 1980), jenis-jenis relasi kekuasaan (Said, 2010), tokoh (Nurgiyantoro, 2010), pendekatan postkolonial (Foulcher dan Day, 2008)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Data penelitian ini berupa kutipan kata-kata dan kalimat yang berhubungan dengan relasi kekuasaan politis, intelektual, kultural, dan moral antar tokoh yang bersumber dari novel "Oeroeg" karya Hella S. Haasse. Teknik analisis data dilakukan melalui langkah-langkah, yaitu, (1) mengidentifikasi bagian-bagian teks sastra berdasarkan jenis-jenis relasi kekuasaan, (2) mengklasifikasikan data, (3) Menganalisis data, (4) mendeskripsikan keseluruhan teks (kata-kata dan kalimat), (5) menyimpulkan hasil analisis data.
Hasil penelitian menggambarkan relasi kekuasaan antar tokoh dalam novel Oeroeg karya Hella S. Haasse, yaitu relasi kekuasaan politis dalam bentuk hubungan antara (administrateur dan mandor, administrateur dan anak mandor, serta tokoh Oeroeg dan ibu tiri tokoh "aku"), relasi kekuasaan intelektual dalam bentuk hubungan antara tokoh Lida yang logis dan tokoh Oeroeg yang pasif, relasi kekuasaan kultural dalam bentuk hubungan antara tokoh Oeroeg dengan budaya pribuminya (celana beludru, peci hitam, bahasa Melayu, bahasa Sunda) tokoh Lida dengan budaya Baratnya (baju polo-shirt, gaya rambut modis, bahasa Belanda, berdansa, menonton bioskop), relasi kekuasaan moral dalam bentuk hubungan antara (tokoh "aku" yang suka memelihara binatang dan tokoh Oeroeg yang suka mengadu binatang), serta hubungan antara (tokoh "aku", tokoh Lida yang baik dan pekerja keras dengan tokoh Jules, tokoh Adi sebagai anak pelacur dan pencuri).
Simpulan penelitian ini adalah relasi kekuasaan antar tokoh dalam novel Oeroeg karya Hella S. Haasse adalah penguasaan atau pengaruh tokoh Belanda terhadap tokoh pribumi di bidang politis, intelektual, kultural, dan moral menyebabkan ketidakseimbangan atau ketidaksetaraan dalam hubungannya. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya tokoh Oeroeg, "aku", ayah (administrateur), Deppoh (ayah Oeroeg), Ibu administrateur (kedua), Lida, Jules, dan Adi.
Kata-kata kunci: Relasi kekuasaan, tokoh, pendekatan postkolonial.
Download berkas