Penulis / NIM
NI KADEK SUMEIYANTARI / 311412074
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. ASNA NTELU, M.Hum / 0009106211
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. ELLYANA HINTA, M.Hum / 0023086208
Abstrak
ABSTRAK
Ni Kadek Sumeiyantari. NIM 311412074. Makna Simbol Verbal pada Mantra Upacara Makala-kalaan dalam Pernikahan Adat Bali di Desa Mekar Kencana Kabupaten Banggai. Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Asna Ntelu, M.Hum, Pembimbing II Dr. Hj. Ellyana G. Hinta, M.Hum.
Upacara makala-kalaan merupakan tahapan dalam pernikahan adat Bali yang bertujuan untuk menetralisir sifat-sifat jahat yang ada dalam tubuh kedua calon pengantin melalui mantra yang diucapkan oleh para Pemangku Adat serta perlengkapan adat saat pelaksanaan upacara. Oleh sebab itu, penelitian ini hadir untuk mendeskripsikan hakikat upacara, deskripsi struktur mantra, tahapan penggunaan mantra dan makna simbol verbal pada mantra upacara makala-kalaan dalam pernikahan adat Bali.
Metode yang digunakan untuk menjelaskan data adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah Pemangku Adat dan masyarakat yang mengetahui dan paham tentang upacara makala-kalaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu (1) teknik observasi, (2) teknik wawancara, (3) teknik rekaman, dan (4) teknik dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui langkah-langkah: (1) menyalin, (2) menerjemahkan, (3) mengidentifikasi, (5) mengklasifikasi, (6) menganalisis, dan (7) menyimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, hakikat upacara makala-kalaan terdapat tiga belas tahapan. Ketiga belas tahapan upacara makala-kalaan terbagi atas dua bagian. Pada bagian pertama lima tahapan menggunakan mantra sedangkan bagian kedua delapan tahapan tidak menggunakan mantra, namun langsung pada pelaksanaanya. Kedua,deskripsi struktur mantra upacara makala-kalaan terdiri dari lima yaitu: (1) byakala, (2) durmangala, (3) maprayascita, (4) metanjung sambuk, (5) pedegen-degenan. Ketiga, tahapan penggunaan mantra upacara makala-kalaan terdiri dari lima tahap yaitu (1) byakala yaitu pembersihan di dada dengan menggunakan tepung, daun dadap dan jeruk nipis yang telah diiris untuk dioles ke dahi, tangan dan kaki kedua calon pengantin,(2) durmangala yaitu pembersihan di badan untuk mengeluarkan segala kotoran yang tidak diinginkan di alam semesta ini,(3) maprayascita yaitu pembersihan di kepala untuk kedua calon pengantin yang akan beranjak ke alam tua, (4) matanjung sambuk yaitu menendang sabut kelapa yang diikat dengan benang berwarna putih, hitam, merah dan telur ayam, dan (5) padegen-degenan yaitu pikul memikul. Pada tahapan padegen-degenan kedua pengantin melakukan putaran tiga kali ke kanan di tengah-tengah sesajen yang telah disediakan oleh serati. Keempat, terdapat simbol verbal yang mengandung makna. Sesuai hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan bahwa upacara makala-kalaan merupakan upacara yang harus dilakukan untuk membersihkan sifat buruk yang dapat menggangu keharmonisan dalam berumah tangga.
Kata-kata kunci: makna simbol, mantra, upacara makala-kalaan
Download berkas