Penulis / NIM
MELKI GANI / 311413067
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. MUSLIMIN, S.Pd, M.Pd / 0017087705
Abstrak
ABSTRAK
Melki Gani. 2019. Interferensi Leksikal Bahasa Gorontalo dalam Berbahasa Indonesia Lisan Tidak Resmi Masyarakat Desa Pentadu Kecamatan Paguat. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.Pembimbing I Dr. H. Dakia N. Djou, M.Hum, pembimbing II Dr. Muslimin, Mpd
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan Interferensi leksikal bahasa Gorontalo yang terjadi dalam bahasa Indonesia lisa tidak resmi masyarakat Desa Pentadu Kecamatan Paguat
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu menyajikan data tentang interferensi leksikal bahasa Gorontalo dalam berbahasa Indonesia Lisan tidak resmi masyarakat Desa Pentadu Kecamatan Paguat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi dokumentasi. Data dikumpulkan dengan teknik rekman, simak, dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menyalin data yang diperoleh dari hasil rekaman disalin ke dalam data dalam bentuk tertulis, sehingga mempermudah mengidentifikasi data. mengidentifikasi interferensi leksikal bahasa Gorontalo, mengklasifikasi data berdasarkan bentuk interferensi kata kerja, kata benda, kata ganti, kata bilangan, dan menganalisis data penelitian, dan menyimpulkan.
Berdasarkan analisis hasil penelitian ini adalah interferensi leksikal bahasa Gorontalo dalam berbahasa Indonesia lisan pada Masyarakat. Bentuk-bentuk interferensi leksikal terjadi pada empat kelas kata yaitu kelas kata verba yang terdapat pada katayilumo,u: kuminum, wohiyau: kuberi, molihu:mandi, lo botulu: sudah naik. kelas kata adjektifa yang terdapat pada kata ja mahale: tidak mahal, damango: besar, melamo:merah, sabari: sabar. kelas kata nomina terdapat pada kata kadera: kursi, bali: bola, bele: rumah, hula: gula. Kelas kata pronomina terdapat pada kata uito:itu, badola: penjual ikan, teya: di sini. Salah satu contoh kalimat yang terdapat pada percakapan warga terdapat pada kalimat Aus skali, masih ada nga punya air itu? Yilumo,u. . Kalimat tersebut tidak sesuai dengan struktur kalimat bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulan bahwa pada percakapan Masyarakat Desa Pentadu Kecamatan Paguat terdapat interferensi leksikal bahasa Gorontalo pada kelas kata verba, adjektifa, nomina, pronomina.
Kata-kata Kunci: : interferensi, leksikal, bahasa Gorontalo, bahasa Indonesia
Download berkas