Penulis / NIM
WIYAN PEBRIYANI PAGUNA / 311413084
Program Studi
S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Pembimbing 1 / NIDN
Dr. DAKIA N. DJOU, M.Hum / 0026085907
Pembimbing 2 / NIDN
Dr. FATMAH AR UMAR, M, Pd / 0004016005
Abstrak
ABSTRAK
Wiyan Pebriyani Paguna. 2017. Kalimat Negatif Bahasa Mongondow. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I, Dr. Dakia N. Djou, M.Hum, dan Pembimbing II, Dr. Fatmah AR. Umar, M.Pd.
Penelitian ini mengkaji (1) satuan gramatik penanda kalimat negatif bahasa Indonesia dialek Mongondow (2) bentuk kalimat negatif bahasa Indonesia dialek Mongondow (3) fungsi kalimat negatif bahasa Indonesia dialek Mongondow pada masyarakat desa Kopandakan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan satuan gramatik penanda kalimat negatif, serta mendeskripsikan bentuk-bentuk kalimat negatif bahasa Indonesia dialek Mongondow.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di desa Kopandakan, Kabupaten Bolaang Mongondow. Data penelitian adalah penggunaan kalimat negatif dialek Mongondow pada masyarakat desa Kopandakan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik rekaman, teknik simak , libat, dan cakap. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa mengidentifikasi kata-kata penanda negatif dan bentuk-bentuk kalimat negatif, mengklasifikasikan, menganalisis, mendeskripsikan, dan menyimpulkan hasil analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa satuan gramatik yang berupa morfem bebas yang menjadi penanda pada kalimat negatif yang terdapat dalam dialek Mongondow ada "tidak" dia', "tidak mungkin" dia' bi' natua, "bukan" doi, "jangan" na'ai, dan "tanpa" aka. Adapun bentuk kalimat negatif bahasa Mongondow, terbagi dari beberapa bentuk kalimat negatif, (1) kata yang menjadi penanda negatif pada kalimat negatif deklaratif adalah tidak "dia'" dan bukan "doi'", (2) kata yang menjadi penanda pada kalimat negatif interogatif adalah tidak "dia'", tidak mungkin "dia' bi' natua", dan bukan "doi'", dan (3) kata yang menjadi penanda pada kalimat negatif imperative adalah jangan "na'ai" dan tanpa "aka". Simpulan dalam penelitian ini adalah kalimat negatif bahasa Mongondow yang digunakan dalam percakapan keseharian untuk menyagkal suatu perintah dalam bahasa Mongondow
Kata-kata Kunci: kalimat, kalimat negatif, dialek, bahasa, Mongondow
Download berkas